Kirim berita, video & pengaduan terkait layanan publik di sini WA Redaksi

PALOPO, JALURINFO,- Mendekati hari pendaftaran bakal calon bupati/wakil bupati pilkada serentak yang dijadwalkan, 4-6 September, sejumlah kader partai politik berani bermanuver. Mereka bahkan tak takut dengan sanksi dari partai. Terbaru ada kader Partai Golkar Luwu Utara. Adalah Wakil Ketua DPD II Golkar Luwu Utara, Erwin S Wijaya menyatakan dukungan kepada bakal calon Bupati Luwu Utara, Muhammad Thahar Rum. Bahkan dirinya dengan tegas siap mundur dari jabatan, dan keanggotaannya di partai berlogo pohon beringin ini. “Saya siap mundur, bahkan saya sudah melapor ke sekertaris terkait rencana pengunduran diri saya,” kata Erwin S Wijaya, Senin (24/08/2020). Ia bahkan mengungkapkan alasan dirinya lebih memilih Thahar Rum ketimbang dengan bakal calon usungan partainya. “Saya pindah karena beda komitmen, saya lebih yakin Thahar Rum-Rahmat Laguni akan membawa Luwu Utara lebih baik,” ungkap Erwin sapaannya. Diketahui Partai Golkar mendukung petahana Bupati Indah Putri Indriani di Pilkada Lutra 9 Desember mendatang.

Erwin yang dikenal dekat dengan Ketua DPD II Golkar Muhammad Fauzi itu juga menyebutkan jika salah satu alasan dirinya lebih memilih Thahar Rum pada Pilkada 9 Desember mendatang adalah indikator kemiskinan dan IPM rendah di Luwu Utara sejak lima tahun terakhir. “Di bawah kepemimpinan Thahar Rum dan Rahmat Laguni, saya yakin angka kemiskinan akan turun, bukan seperti sekarang ini,” ucapnya. Diketahui jika, Erwin S Wijaya adalah salah satu caleg dari Partai Golkar di Pileg 2019, lalu, untuk dapil Lutra II (Bone-bone, Sukamaju, dan Tana Lili). Hanya saja, ia gagal melenggang ke parlemen Lutra lantaran kalah suara dari Hamuddin (Golkar) yang berhasil meraup 2.840 suara. Sikap Ketua Sementara itu, terpisah Ketua DPD II Partai Golkar Luwu Utara, Muhammad Fauzi mengaku salut dengan sikap yang ditunjukkan Erwin. Ia mengatakan bahwa sikap yang diambil Erwin S Wijaya untuk mundur dari Partai Golkar karena tidak mendukung kebijakan partai di pilkada 2020, itu adalah hal yang baik di internal Partai Golkar. “Dari pada yang bersangkutan di dalam, tapi sudah tidak nyaman, tapi masih ada di partai itu juga sudah tidak bagus. Ini merupakan sikap yang profesional. Walaupun ada konsekuensi nya,” kata Abang Fauzi, sapaan akrab Anggota DPR RI kepada Palopo Pos yang dihubungi, Selasa 25 Agustus 2020, kemarin.

Kirim berita, video & pengaduan terkait layanan publik di sini WA Redaksi