Stabilkan Harga Cabai, Kementan Minta Petani Pakai 10 Jurus Ini

Ekonomi | 2020-06-07

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Ilustrasi
JAKARTA, JALURINFO.COM,- Kementerian Pertanian mendorong terwujudnya stabilisasi pasokan dan harga pangan strategis di seluruh wilayah Indonesia. Ini sebagaimana arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Dalam berbagai kesempatan, SYL menekankan soal pentingnya menjaga ketersediaan aneka cabai dan bawang. Mulai dari pasokan hingga harga sehingga petani untung dan konsumen bisa tetap tersenyum.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto mengatakan, di tengah perkembangan harga cabai yang terus menurun di tingkat petani di beberapa sentra produksi, pemerintah tidak tinggal diam.

Prihasto menegaskan, mereka terus berupaya melakukan konsolidasi untuk mencari solusi yang cepat, tepat dan bisa dieksekusi agar harga cabai menguntungkan petani. Kementan melalui Ditjen Hortikultura juga berkomitmen penuh menjaga stabilitas produksi dan pasokan cabai demi kebutuhan masyarakat, termasuk distribusinya ke daerah luar sentra.

Terkait menurunnya harga cabai, Anton-sapaannya–memaparkan beberapa alternatif pilihan. Pertama, mendorong sektor hilir, seperti logistik distribusi, substitusi bahan olahan industri dengan cabai lokal, pengembangan industri olahan skala rumah tangga.

Baca juga: Tahu-Tempe Langka, Ini Penjelasan Menteri pertanian

Kedua, bangun koordinasi dengan pihak asosiasi penerbangan Indonesia untuk subsidi biaya kargo dan mendorong pemerintah daerah tetap menginisiasi pasar lelang cabai.

Ketiga, membangun sinergitas dengan semua lembaga terkiat dan pemangku kepentingan. Sebab untuk menyelesaikan semua masalah tidak bisa sendiri-sendiri, tapi perlu dukungan dari berbagai sektor.

“Bahkan yang terpenting saat ini agar ongkos kargo pesawat untuk mengirim ke luar Jawa lebih murah. Saat ini banyak dikeluhkan naiknya biaya angkut pesawat,” jelas Prihasto di Jakarta , Jumat (5/6).

Prihasto menyampaikan agar petani mengikuti 10 jurus stabilisasi pasokan dan harga stabil. Pertama, gunakan benih unggul sehingga produksi dan provitas naik. Kedua, terapkan pertanaman tumpang sari, diversifikasi produk dan ikuti anjuran manajemen pola tanam antar waktu yang ditentukan oleh pemerintah melalui asosiasi atau champion agar tidak terjadi panen berbarengan dan over produksi.




BERITA TERKAIT

Penghasil Sawit Terbesar tapi Minyak Goreng Langkah, KPPU Bakal Interogasi Pengusaha Minyak Goreng
Minyak Goreng Langkah, Rizal Ramli Semprot Airlangga Hartarto
Anggota DPR Kaget Anggaran Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak Jadi Rp 113,9 T
Target KUR BRI Enrekang 429 Milyar Dominan Buat Petani Bawang
IMB Tak Lagi Berlaku, Begini Syarat Mengurus Persetujuan Izin Bangunan Gedung
VIDEO: Didukung 537 Personil, Ini Partisipasi Yodya Karya Wilayah Makassar dalam Membangun Negeri
Produk China Tak Tergantikan, Amerika Pun Tak Berdaya Membendungnya
Ini Daftar Komoditas Ekspor Unggulan Indonesia Sawit hingga Batu Bara
Diprediksi Naik 8 Kali Lipat, Begini Nilai Ekonomi Digital Indonesia di Tahun 2030
Respon Jubir Erick Thohir Soal Garuda Bakal Diganti Pelita Air

TERPOPULER

  1. Dragon's Breath Flight Line di pulau pribadi Royal Caribbean di Haiti

  2. Keindahan dan Keunikan di Air Terjun Tertinggi di Dunia di Venezuela

  3. Desa Wangxian: Tersembunyi di Pegunungan Cina, Keajaiban Budaya yang Terjaga

  4. Maladewa: Kepulauan Tropis yang Menakjubkan Tetap Menghadapi Ancaman Perubahan Iklim

  5. Begini Nasib Tentara Ukraina yang Tertangkap di Bakhmut

  6. Bermaksud Lakukan Serangan Balik, Rombongan Pasukan Ukraina Dipreteli Artileri Pasukan Rusia

  7. Jelajahi Keimdahan Alam Dunia di Sini

  8. Pegunungan Altai Mongolia, Keindahan Alam yang Menawan di Mongolia

  9. Menakjubkan dan Luar Biasa: Keindahan Istana Augustusburg di Brühl, Jerman

  10. Festival Balon Udara Cappadocia: Pengalaman Wisata Tak Terlupakan

RELIGI

Mengenal Kegiatan Ziadah Tahfidz di Ponpes An-Nur Tompobulu

VIDEO Pemkab Solo Luncurkan Program Solo Mengaji

Menag Terbitkan Aturan Pengeras Suara, Ini Respons MUI

Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh Ajak Masyarakat Ramaikan Pengajian

Menag Pastikan Tidak Ada Pemberhentian Umrah

EKONOMI

  1. Tahu-Tempe Langka, Ini Penjelasan Menteri pertanian

  2. Cek Harga Emas dan UBS Hari Ini di Pegadaian, Senin, 14 Februari 2022

  3. Bappenas Heran Tukang Las Rel Kereta Cepat Didatangkan dari China

  4. Penghasil Sawit Terbesar tapi Minyak Goreng Langkah, KPPU Bakal Interogasi Pengusaha Minyak Goreng

  5. Minyak Goreng Langkah, Rizal Ramli Semprot Airlangga Hartarto

  6. Anggota DPR Kaget Anggaran Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak Jadi Rp 113,9 T

  7. Target KUR BRI Enrekang 429 Milyar Dominan Buat Petani Bawang

  8. IMB Tak Lagi Berlaku, Begini Syarat Mengurus Persetujuan Izin Bangunan Gedung

  9. VIDEO: Didukung 537 Personil, Ini Partisipasi Yodya Karya Wilayah Makassar dalam Membangun Negeri

  10. Produk China Tak Tergantikan, Amerika Pun Tak Berdaya Membendungnya

  11. Ini Daftar Komoditas Ekspor Unggulan Indonesia Sawit hingga Batu Bara

  12. Diprediksi Naik 8 Kali Lipat, Begini Nilai Ekonomi Digital Indonesia di Tahun 2030

Stabilkan Harga Cabai, Kementan Minta Petani Pakai 10 Jurus Ini

Ekonomi | 2020-06-07

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Ilustrasi
JAKARTA, JALURINFO.COM,- Kementerian Pertanian mendorong terwujudnya stabilisasi pasokan dan harga pangan strategis di seluruh wilayah Indonesia. Ini sebagaimana arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Dalam berbagai kesempatan, SYL menekankan soal pentingnya menjaga ketersediaan aneka cabai dan bawang. Mulai dari pasokan hingga harga sehingga petani untung dan konsumen bisa tetap tersenyum.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto mengatakan, di tengah perkembangan harga cabai yang terus menurun di tingkat petani di beberapa sentra produksi, pemerintah tidak tinggal diam.

Prihasto menegaskan, mereka terus berupaya melakukan konsolidasi untuk mencari solusi yang cepat, tepat dan bisa dieksekusi agar harga cabai menguntungkan petani. Kementan melalui Ditjen Hortikultura juga berkomitmen penuh menjaga stabilitas produksi dan pasokan cabai demi kebutuhan masyarakat, termasuk distribusinya ke daerah luar sentra.

Terkait menurunnya harga cabai, Anton-sapaannya–memaparkan beberapa alternatif pilihan. Pertama, mendorong sektor hilir, seperti logistik distribusi, substitusi bahan olahan industri dengan cabai lokal, pengembangan industri olahan skala rumah tangga.

Baca juga: Tahu-Tempe Langka, Ini Penjelasan Menteri pertanian

Kedua, bangun koordinasi dengan pihak asosiasi penerbangan Indonesia untuk subsidi biaya kargo dan mendorong pemerintah daerah tetap menginisiasi pasar lelang cabai.

Ketiga, membangun sinergitas dengan semua lembaga terkiat dan pemangku kepentingan. Sebab untuk menyelesaikan semua masalah tidak bisa sendiri-sendiri, tapi perlu dukungan dari berbagai sektor.

“Bahkan yang terpenting saat ini agar ongkos kargo pesawat untuk mengirim ke luar Jawa lebih murah. Saat ini banyak dikeluhkan naiknya biaya angkut pesawat,” jelas Prihasto di Jakarta , Jumat (5/6).

Prihasto menyampaikan agar petani mengikuti 10 jurus stabilisasi pasokan dan harga stabil. Pertama, gunakan benih unggul sehingga produksi dan provitas naik. Kedua, terapkan pertanaman tumpang sari, diversifikasi produk dan ikuti anjuran manajemen pola tanam antar waktu yang ditentukan oleh pemerintah melalui asosiasi atau champion agar tidak terjadi panen berbarengan dan over produksi.

Kirim berita, video & pengaduan terkait layanan publik di sini


Jangan Lewatkan:

TERPOPULER HARI INI

KOLEKSI VIDEO POPULER

PT. JALUR INFO NUSANTARA

Jalur Informasi Independen & Terpercaya

Copyright 2020