Sketsa- sketsa

JAKOB OETAMA, PEMIMPIN GRAMEDIA KOMPAS, SEUMUR HIDUP
Oleh: Syamsu Nur

Opini | 2020-09-10

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Penulis Sketsa-sketsa H. Syamsu Nur
Jakob Oetama, Pendiri Kompas Gramedia
MAKASSAR, JALURINFO,- "Selamat Jalan Jakob Utama," begitu ucapan ribuan tokoh dan masyarakat yang mengenal dari dekat Jakob Oetama. Jacob Oetama, Pemimpin Gramedia Kompas, telah meninggalkan kita, dalam usia 88 tahun. Dia sangat setia terhadap profesinya, profesi wartawan. Dia dikenal sebagai wartawan panutan. Bagaimana gaya jurnalistiknya yang santun meskipun tetap bermuatan kritis.

Yang saya kagumi, bagaimana Jakob Utama tetap mengendalikan Kompas, sampai akhir hayatnya. Jabatan Pemimpin Umum, tetap disandangnya dan dalam organisasi perusahaan menjadi Presiden Komisaris. Karena itu gaya Kompas menjadi media utama tetap menjadi pilihan pembaca. Karena itu idealisme dan semangat bisnis tetap seimbang. Mengatur keseimbangan antara kepentingan idealisme dan bisnis tidak gampang. Karena itu, anak Jacob Oetama hanya dikasi jabatan wakil Direktur Oetama sampai akhir hayatnya.

Baca juga: Sketsa-sketsa

MINYAK GORENG, YANG IKUT “MENGGORENG” BERITA.
Catatan :Syamsu Nur

Menjaga keseimbangan bisnis dan idealisme perlu dijaganya, dan anaknya diberikan waktu yang panjang untuk memahami keseimbangan itu. Jacob Oetama dalam banyak kesempatan mengatakan dalam mengelolaan perusahaan faktor kejujuran sangat lebih utama. Kejujuran menurut Jacob lebih penting dari kepintaran. Soal pintar bisa diajarkan, tapi kejujuran sangat tergantung pada orangnya

Ada beberapa contoh media besar di Indonesia, yang pendirinya lebih cepat mundur dan menyerahkan kepada kepemimpinan anaknya, ternyata tidak berhasil. Tapi, Jakob yang menjadi Pemimpin Kompas sampai usia 88 tahun ternyata Kompas mampu berjalan mulus.




BERITA TERKAIT

Tender Kuota Lelang Ikan: Ambisi Oligarki Kuasai Laut Indonesia
Sketsa-sketsa <br><br>WALIKOTA MAKASSAR DAN PROYEK LISTRIK TENAGA SAMPAH  <br>Catatan : Syamsu Nur.
Sketsa-sketsa <div><br></div>PESANTREN dan PERPRES No.82 Thn 2021 <br>Catatan : Syamsu Nur
Sketsa-sketsa <div><br></div>IN MEMORIAM Ir. Haji Fajriaty Muhammadiah General Manajer First Toyota Kalla <br>Catatan : Syamsu Nur
Sketsa-sketsa <div><br></div>LAPAS TERBAKAR, PELAJARAN YANG SANGAT MAHAL <br>Catatan : Syamsu Nur
Sketsa-sketsa <div><br></div>SETELAH MEDSOS, MUNCULLAH MURAL <br>Catatan : Syamsu Nur
Sketsa-sketsa<br><br>Selamat Ultah Alwi Hamu, 77 Tahun<br>Catatan: Syamsu Nur
Sketsa-sketsa:<div><br></div>ISOLASI MANDIRI, BAGAIMANA AMANNYA?<br>Catatan: Syamsu Nur
Memorian M. Taufik Fachrudin: ANAK BAND YG BAIK DAN SUKSES, Catatan: SUWARDI THAHIR
Sketsa-sketsa<div><br></div>TERAS EMPANG PARE-PARE, PROFIL SEMANGAT KEMANDIRIAN EKONOMI<br>Catatan: Syamsu Nur

TERPOPULER

  1. Putin Harapkan Peningkatan Signifikan dalam PDB Rusia pada Kuartal Kedua

  2. Mengenal Kegiatan Al-Muhadatsah al-Yaumiyah Ponpes Annur Tompobulu

  3. Suasana Kegiatan Halaqah Tahfidz Al-qur'an di Pondok Pesantren An-Nur Tompobulu

  4. Mengenal Kegiatan Ziadah Tahfidz di Ponpes An-Nur Tompobulu

  5. Fakta Tentang Kota Shanghai

  6. Gempa Berkekuatan 5.6 Kembali Guncang Turki

  7. Pondok Pesantren Modern An-Nur Tompobulu Kab. Maros

  8. Pernyataan Sekertaris Putin Soal Terkait Progres Operasi Militer Khusus di Ukraina

  9. Masjid Suleymaniye Istanbul Turkiye Mahakarya Arsitektur

  10. Penampakan Puluhan Mayat Militer Ukraina yang Dikumpulkan Militer Swasta Rusia PMC Wagner

RELIGI

Mengenal Kegiatan Ziadah Tahfidz di Ponpes An-Nur Tompobulu

VIDEO Pemkab Solo Luncurkan Program Solo Mengaji

Menag Terbitkan Aturan Pengeras Suara, Ini Respons MUI

Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh Ajak Masyarakat Ramaikan Pengajian

Menag Pastikan Tidak Ada Pemberhentian Umrah

EKONOMI

  1. Tahu-Tempe Langka, Ini Penjelasan Menteri pertanian

  2. Cek Harga Emas dan UBS Hari Ini di Pegadaian, Senin, 14 Februari 2022

  3. Bappenas Heran Tukang Las Rel Kereta Cepat Didatangkan dari China

  4. Penghasil Sawit Terbesar tapi Minyak Goreng Langkah, KPPU Bakal Interogasi Pengusaha Minyak Goreng

  5. Minyak Goreng Langkah, Rizal Ramli Semprot Airlangga Hartarto

  6. Anggota DPR Kaget Anggaran Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak Jadi Rp 113,9 T

  7. Target KUR BRI Enrekang 429 Milyar Dominan Buat Petani Bawang

  8. IMB Tak Lagi Berlaku, Begini Syarat Mengurus Persetujuan Izin Bangunan Gedung

  9. VIDEO: Didukung 537 Personil, Ini Partisipasi Yodya Karya Wilayah Makassar dalam Membangun Negeri

  10. Produk China Tak Tergantikan, Amerika Pun Tak Berdaya Membendungnya

  11. Ini Daftar Komoditas Ekspor Unggulan Indonesia Sawit hingga Batu Bara

  12. Diprediksi Naik 8 Kali Lipat, Begini Nilai Ekonomi Digital Indonesia di Tahun 2030

Sketsa- sketsa

JAKOB OETAMA, PEMIMPIN GRAMEDIA KOMPAS, SEUMUR HIDUP
Oleh: Syamsu Nur

Opini | 2020-09-10

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Penulis Sketsa-sketsa H. Syamsu Nur
Jakob Oetama, Pendiri Kompas Gramedia
MAKASSAR, JALURINFO,- "Selamat Jalan Jakob Utama," begitu ucapan ribuan tokoh dan masyarakat yang mengenal dari dekat Jakob Oetama. Jacob Oetama, Pemimpin Gramedia Kompas, telah meninggalkan kita, dalam usia 88 tahun. Dia sangat setia terhadap profesinya, profesi wartawan. Dia dikenal sebagai wartawan panutan. Bagaimana gaya jurnalistiknya yang santun meskipun tetap bermuatan kritis.

Yang saya kagumi, bagaimana Jakob Utama tetap mengendalikan Kompas, sampai akhir hayatnya. Jabatan Pemimpin Umum, tetap disandangnya dan dalam organisasi perusahaan menjadi Presiden Komisaris. Karena itu gaya Kompas menjadi media utama tetap menjadi pilihan pembaca. Karena itu idealisme dan semangat bisnis tetap seimbang. Mengatur keseimbangan antara kepentingan idealisme dan bisnis tidak gampang. Karena itu, anak Jacob Oetama hanya dikasi jabatan wakil Direktur Oetama sampai akhir hayatnya.

Baca juga: Sketsa-sketsa

MINYAK GORENG, YANG IKUT “MENGGORENG” BERITA.
Catatan :Syamsu Nur

Menjaga keseimbangan bisnis dan idealisme perlu dijaganya, dan anaknya diberikan waktu yang panjang untuk memahami keseimbangan itu. Jacob Oetama dalam banyak kesempatan mengatakan dalam mengelolaan perusahaan faktor kejujuran sangat lebih utama. Kejujuran menurut Jacob lebih penting dari kepintaran. Soal pintar bisa diajarkan, tapi kejujuran sangat tergantung pada orangnya

Ada beberapa contoh media besar di Indonesia, yang pendirinya lebih cepat mundur dan menyerahkan kepada kepemimpinan anaknya, ternyata tidak berhasil. Tapi, Jakob yang menjadi Pemimpin Kompas sampai usia 88 tahun ternyata Kompas mampu berjalan mulus.

Kirim berita, video & pengaduan terkait layanan publik di sini


Jangan Lewatkan:

TERPOPULER HARI INI

KOLEKSI VIDEO POPULER

PT. JALUR INFO NUSANTARA

Jalur Informasi Independen & Terpercaya

Copyright 2020