Siapa capres AS yang diinginkan menang oleh China, Iran, dan Rusia?

Internasional | 2020-10-01

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Intelijen AS mengatakan Rusia tidak pernah berhenti berusaha mencampuri politik Amerika Serikat.
WASHINGTON, JALURINFO,- Apakah Kremlin akan berusaha mempertahankan Donald Trump sebagai presiden? Apakah Beijing memberikan dukungan moral kepada Joe Biden?

Pertanyaan-pertanyaan itu muncul di kalangan komunitas intelijen Amerika Serikat (AS) menjelang pemilihan presiden November ini.

Penilaian seorang pejabat tinggi menyebutkan kekuatan-kekuatan asing akan menggunakan "langkah-langkah menebar pengaruh baik tersembunyi maupun terbuka" guna mempengaruhi pemilih AS. Kekuatan asing yang dia sebut secara eksplisit adalah Rusia, China dan Iran.

Tiga negara itu tidak bisa disamaratakan, karena menurut pandangan intelijen AS, masing-masing mempunyai tujuan dan kemampuan sendiri.

Penilaian itu sendiri menjadi sorotan. Seorang pembocor rahasia baru-baru ini diduga diminta untuk merendahkan ancaman dari Rusia karena "membuat presiden tampak buruk".

Baca juga: Rudal Termonuklir Rusia Mengamuk, 50 Jendral Ukraina Jadi Korban

RUSIA


Apa yang dikatakan oleh intelijen? Seperti yang mungkin sudah diketahui, Rusia mencuri panggung dalam pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2016 dan sesudahnya.

Singkatnya, intelijen AS meyakini Rusia berusaha mempengaruhi pemilih agar mendukung Donald Trump, merujuk pada pertemuan antara timnya dan para pejabat Rusia, serangan siber terhadap tim kampanye Hillary Clinton dalam pilpres lalu dan Demokrat, serangan terhadap database pemilih, serta upaya-upaya untuk membesar-besarkan materi bohong atau memihak di online.

Bulan lalu, panel Senat yang dikuasai kubu Republik memperkuat pandangan bahwa Rusia menginginkan Trump menang, dengan menyimpulkan kampanyenya menjadi sasaran empuk bagi pengaruh asing tetapi tidak sampai menuduh adanya konspirasi kejahatan.

Siapa capres AS yang diinginkan menang oleh China, Iran, dan Rusia?
© Reuters Presiden China Xi Jinping. Pemerintah AS di bawah Presiden Trump menganggap China sebagai ancaman terbesar dalam Pilpres AS.



BERITA TERKAIT

Gempa Berkekuatan 5.6 Kembali Guncang Turki

Internasional

Gempa Berkekuatan 5.6 Kembali Guncang Turki

dibaca 11868 kali
Pernyataan Sekertaris Putin Soal Terkait Progres Operasi Militer Khusus di Ukraina
Penampakan Puluhan Mayat Militer Ukraina yang Dikumpulkan Militer Swasta Rusia PMC Wagner
Mata Air Muncul di Mekah dengan Air dan Api Keluar secara Bersamaan
Kekalahan Paling Memalukan AS di Perang Vietnam

Internasional

Kekalahan Paling Memalukan AS di Perang Vietnam

dibaca 21361 kali
Parade Naga Emas, Perayaan Imlek di Sungai Yulong

Internasional

Parade Naga Emas, Perayaan Imlek di Sungai Yulong

dibaca 22471 kali
VIDEO Penampakan Laut Kaspia yang Membeku di Musim Dingin
Mobil Ini Tabrak Kerumunan Orang di Guangzhou China

Internasional

Mobil Ini Tabrak Kerumunan Orang di Guangzhou China

dibaca 21440 kali
Detik-detik Drone Rusia Hancurkan Markas Militer Ukraina
VIDEO Bakhmut Jadi Kota Mati, Dibombardir Militer Rusia

TERPOPULER

  1. Masjid Al Sahaba: Perpaduan Keindahan Modern di Pusat Sejarah Sharm el-Sheikh

  2. Three Gorges, Keajaiban Pembangkit Listrik Tenaga Air Terbesar di Dunia

  3. Keunikan Beruang Kutub di Arktik, Pesona di Atas Es Tipis

  4. Keajaiban Alam yang Memikat di Gua Kristal, Bermuda

  5. Keindahan Abadi Hagia Sophia, Sebuah Permata di Istanbul, Turki

  6. Menakjubkan dan Megahnya Wat Arun di Bangkok, Thailand

  7. Dragon's Breath Flight Line di pulau pribadi Royal Caribbean di Haiti

  8. Shiraz, Masjid Nasir al-Mulk

  9. Suasana Kepanikan Pengunjung Mall Trans Studio Makassar saat Kebakaran

  10. Breaking News: Mall Trans Studio Makassar Terbakar

RELIGI

Mengenal Kegiatan Ziadah Tahfidz di Ponpes An-Nur Tompobulu

VIDEO Pemkab Solo Luncurkan Program Solo Mengaji

Menag Terbitkan Aturan Pengeras Suara, Ini Respons MUI

Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh Ajak Masyarakat Ramaikan Pengajian

Menag Pastikan Tidak Ada Pemberhentian Umrah

EKONOMI

  1. Tahu-Tempe Langka, Ini Penjelasan Menteri pertanian

  2. Cek Harga Emas dan UBS Hari Ini di Pegadaian, Senin, 14 Februari 2022

  3. Bappenas Heran Tukang Las Rel Kereta Cepat Didatangkan dari China

  4. Penghasil Sawit Terbesar tapi Minyak Goreng Langkah, KPPU Bakal Interogasi Pengusaha Minyak Goreng

  5. Minyak Goreng Langkah, Rizal Ramli Semprot Airlangga Hartarto

  6. Anggota DPR Kaget Anggaran Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak Jadi Rp 113,9 T

  7. Target KUR BRI Enrekang 429 Milyar Dominan Buat Petani Bawang

  8. IMB Tak Lagi Berlaku, Begini Syarat Mengurus Persetujuan Izin Bangunan Gedung

  9. VIDEO: Didukung 537 Personil, Ini Partisipasi Yodya Karya Wilayah Makassar dalam Membangun Negeri

  10. Produk China Tak Tergantikan, Amerika Pun Tak Berdaya Membendungnya

  11. Ini Daftar Komoditas Ekspor Unggulan Indonesia Sawit hingga Batu Bara

  12. Diprediksi Naik 8 Kali Lipat, Begini Nilai Ekonomi Digital Indonesia di Tahun 2030

Siapa capres AS yang diinginkan menang oleh China, Iran, dan Rusia?

Internasional | 2020-10-01

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Intelijen AS mengatakan Rusia tidak pernah berhenti berusaha mencampuri politik Amerika Serikat.
WASHINGTON, JALURINFO,- Apakah Kremlin akan berusaha mempertahankan Donald Trump sebagai presiden? Apakah Beijing memberikan dukungan moral kepada Joe Biden?

Pertanyaan-pertanyaan itu muncul di kalangan komunitas intelijen Amerika Serikat (AS) menjelang pemilihan presiden November ini.

Penilaian seorang pejabat tinggi menyebutkan kekuatan-kekuatan asing akan menggunakan "langkah-langkah menebar pengaruh baik tersembunyi maupun terbuka" guna mempengaruhi pemilih AS. Kekuatan asing yang dia sebut secara eksplisit adalah Rusia, China dan Iran.

Tiga negara itu tidak bisa disamaratakan, karena menurut pandangan intelijen AS, masing-masing mempunyai tujuan dan kemampuan sendiri.

Penilaian itu sendiri menjadi sorotan. Seorang pembocor rahasia baru-baru ini diduga diminta untuk merendahkan ancaman dari Rusia karena "membuat presiden tampak buruk".

Baca juga: Rudal Termonuklir Rusia Mengamuk, 50 Jendral Ukraina Jadi Korban

RUSIA


Apa yang dikatakan oleh intelijen? Seperti yang mungkin sudah diketahui, Rusia mencuri panggung dalam pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2016 dan sesudahnya.

Singkatnya, intelijen AS meyakini Rusia berusaha mempengaruhi pemilih agar mendukung Donald Trump, merujuk pada pertemuan antara timnya dan para pejabat Rusia, serangan siber terhadap tim kampanye Hillary Clinton dalam pilpres lalu dan Demokrat, serangan terhadap database pemilih, serta upaya-upaya untuk membesar-besarkan materi bohong atau memihak di online.

Bulan lalu, panel Senat yang dikuasai kubu Republik memperkuat pandangan bahwa Rusia menginginkan Trump menang, dengan menyimpulkan kampanyenya menjadi sasaran empuk bagi pengaruh asing tetapi tidak sampai menuduh adanya konspirasi kejahatan.

Kirim berita, video & pengaduan terkait layanan publik di sini


Siapa capres AS yang diinginkan menang oleh China, Iran, dan Rusia?
© Reuters Presiden China Xi Jinping. Pemerintah AS di bawah Presiden Trump menganggap China sebagai ancaman terbesar dalam Pilpres AS.

Jangan Lewatkan:

TERPOPULER HARI INI

KOLEKSI VIDEO POPULER

PT. JALUR INFO NUSANTARA

Jalur Informasi Independen & Terpercaya

Copyright 2020