Sengketa Perairan Mediterania Timur dengan Turki, Yunani Perkuat Militer

Sengketa Perairan Mediterania Timur dengan Turki, Yunani Perkuat Militer

Internasional | 2020-09-09

Internasional | 2020-09-10

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Ilustrasi
© Disediakan oleh Jalurinfo.com Ilustrasi
JALURINFO,- Pemerintah Yunani dilaporkan berencana menambah persenjataan baru, menambah pengerahan tentara, dan mengembangkan industri pertahanan dalam negeri akibat sengketa eksplorasi migas dengan Turki di perairan Mediterania Timur.

Hal itu memicu kekhawatiran bahwa konflik terbuka akan pecah antara kedua negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tersebut.

"Pemimpin Turki hampir setiap hari menyatakan ancaman perang dan membuat pernyataan provokatif terhadap Yunani," ujar Juru Bicara Pemerintah Yunani, Stelios Petsas, seperti dilansir Associated Press, Rabu (9/9).

"Kami menanggapinya dengan kesiapan politik, diplomatik, dan operasional, (kami) bertekad untuk melakukan apa pun yang diperlukan untuk melindungi hak kedaulatan kami," lanjutnya.

Petsas mengatakan Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis, akan mengumumkan rincian rencana untuk penguatan militer dalam pidato terkait keadaan ekonomi tahunan pada Sabtu mendatang.

Media massa Yunani melaporkan pemerintah membidik sejumlah proyek pengadaan, antara lain rencana pembelian jet tempur Rafale dan setidaknya satu kapal perang kelas fregat buatan Prancis. Petsas mengatakan, Mitsotakis akan bertemu dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, pada Kamis besok di sela-sela pertemuan di Corsica negara-negara Mediterania Uni Eropa.

Turki beserta Yunani dan Siprus bertikai atas hak eksploitasi minyak dan gas di Laut Mediterania timur. Yunani dan Turki telah mengerahkan angkatan laut dan udara untuk unjuk kekuatan.
JALURINFO,- Pemerintah Yunani dilaporkan berencana menambah persenjataan baru, menambah pengerahan tentara, dan mengembangkan industri pertahanan dalam negeri akibat sengketa eksplorasi migas dengan Turki di perairan Mediterania Timur.

Hal itu memicu kekhawatiran bahwa konflik terbuka akan pecah antara kedua negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tersebut.

"Pemimpin Turki hampir setiap hari menyatakan ancaman perang dan membuat pernyataan provokatif terhadap Yunani," ujar Juru Bicara Pemerintah Yunani, Stelios Petsas, seperti dilansir Associated Press, Rabu (9/9).

"Kami menanggapinya dengan kesiapan politik, diplomatik, dan operasional, (kami) bertekad untuk melakukan apa pun yang diperlukan untuk melindungi hak kedaulatan kami," lanjutnya.

Petsas mengatakan Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis, akan mengumumkan rincian rencana untuk penguatan militer dalam pidato terkait keadaan ekonomi tahunan pada Sabtu mendatang.

Media massa Yunani melaporkan pemerintah membidik sejumlah proyek pengadaan, antara lain rencana pembelian jet tempur Rafale dan setidaknya satu kapal perang kelas fregat buatan Prancis. Petsas mengatakan, Mitsotakis akan bertemu dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, pada Kamis besok di sela-sela pertemuan di Corsica negara-negara Mediterania Uni Eropa.

Turki beserta Yunani dan Siprus bertikai atas hak eksploitasi minyak dan gas di Laut Mediterania timur. Yunani dan Turki telah mengerahkan angkatan laut dan udara untuk unjuk kekuatan.

Baca juga: Rudal Termonuklir Rusia Mengamuk, 50 Jendral Ukraina Jadi Korban

Pada Senin lalu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyebut angkatan bersenjata Yunani "bobrok" dan meminta Athena untuk berdialog dengan Turki. Dia juga mengkritik Uni Eropa yang mendukung Yunani dalam perselisihan tersebut.

"Saya menyarankan mereka, yang alih-alih duduk di sekitar meja bersama kami (berdialog), (tapi justru) menunjukkan pembangkangan dengan pasukan militer mereka yang bobrok untuk secara berhati-hati memeriksa upaya kami selama empat tahun terakhir," kata Erdogan setelah pertemuan kabinet.

Pada Senin lalu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyebut angkatan bersenjata Yunani "bobrok" dan meminta Athena untuk berdialog dengan Turki. Dia juga mengkritik Uni Eropa yang mendukung Yunani dalam perselisihan tersebut.

"Saya menyarankan mereka, yang alih-alih duduk di sekitar meja bersama kami (berdialog), (tapi justru) menunjukkan pembangkangan dengan pasukan militer mereka yang bobrok untuk secara berhati-hati memeriksa upaya kami selama empat tahun terakhir," kata Erdogan setelah pertemuan kabinet.





BERITA TERKAIT

Gempa Berkekuatan 5.6 Kembali Guncang Turki

Internasional

Gempa Berkekuatan 5.6 Kembali Guncang Turki

dibaca 12881 kali
Pernyataan Sekertaris Putin Soal Terkait Progres Operasi Militer Khusus di Ukraina
Penampakan Puluhan Mayat Militer Ukraina yang Dikumpulkan Militer Swasta Rusia PMC Wagner
Mata Air Muncul di Mekah dengan Air dan Api Keluar secara Bersamaan
Kekalahan Paling Memalukan AS di Perang Vietnam

Internasional

Kekalahan Paling Memalukan AS di Perang Vietnam

dibaca 22535 kali
Parade Naga Emas, Perayaan Imlek di Sungai Yulong

Internasional

Parade Naga Emas, Perayaan Imlek di Sungai Yulong

dibaca 23956 kali
VIDEO Penampakan Laut Kaspia yang Membeku di Musim Dingin
Mobil Ini Tabrak Kerumunan Orang di Guangzhou China

Internasional

Mobil Ini Tabrak Kerumunan Orang di Guangzhou China

dibaca 22556 kali
Detik-detik Drone Rusia Hancurkan Markas Militer Ukraina
VIDEO Bakhmut Jadi Kota Mati, Dibombardir Militer Rusia

TERPOPULER

  1. Petualangan Luar Biasa di Keajaiban Alam Tertinggi: Angel Falls, Venezuela

  2. Pesona Sejarah dan Keindahan Alam: Liburan Santai di Sirmione, Resor Terkenal di Danau Garda

  3. Masjid Al Sahaba: Perpaduan Keindahan Modern di Pusat Sejarah Sharm el-Sheikh

  4. Three Gorges, Keajaiban Pembangkit Listrik Tenaga Air Terbesar di Dunia

  5. Keunikan Beruang Kutub di Arktik, Pesona di Atas Es Tipis

  6. Keajaiban Alam yang Memikat di Gua Kristal, Bermuda

  7. Keindahan Abadi Hagia Sophia, Sebuah Permata di Istanbul, Turki

  8. Menakjubkan dan Megahnya Wat Arun di Bangkok, Thailand

  9. Dragon's Breath Flight Line di pulau pribadi Royal Caribbean di Haiti

  10. Shiraz, Masjid Nasir al-Mulk

RELIGI

Mengenal Kegiatan Ziadah Tahfidz di Ponpes An-Nur Tompobulu

VIDEO Pemkab Solo Luncurkan Program Solo Mengaji

Menag Terbitkan Aturan Pengeras Suara, Ini Respons MUI

Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh Ajak Masyarakat Ramaikan Pengajian

Menag Pastikan Tidak Ada Pemberhentian Umrah

EKONOMI

  1. Tahu-Tempe Langka, Ini Penjelasan Menteri pertanian

  2. Cek Harga Emas dan UBS Hari Ini di Pegadaian, Senin, 14 Februari 2022

  3. Bappenas Heran Tukang Las Rel Kereta Cepat Didatangkan dari China

  4. Penghasil Sawit Terbesar tapi Minyak Goreng Langkah, KPPU Bakal Interogasi Pengusaha Minyak Goreng

  5. Minyak Goreng Langkah, Rizal Ramli Semprot Airlangga Hartarto

  6. Anggota DPR Kaget Anggaran Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak Jadi Rp 113,9 T

  7. Target KUR BRI Enrekang 429 Milyar Dominan Buat Petani Bawang

  8. IMB Tak Lagi Berlaku, Begini Syarat Mengurus Persetujuan Izin Bangunan Gedung

  9. VIDEO: Didukung 537 Personil, Ini Partisipasi Yodya Karya Wilayah Makassar dalam Membangun Negeri

  10. Produk China Tak Tergantikan, Amerika Pun Tak Berdaya Membendungnya

  11. Ini Daftar Komoditas Ekspor Unggulan Indonesia Sawit hingga Batu Bara

  12. Diprediksi Naik 8 Kali Lipat, Begini Nilai Ekonomi Digital Indonesia di Tahun 2030

Sengketa Perairan Mediterania Timur dengan Turki, Yunani Perkuat Militer

Sengketa Perairan Mediterania Timur dengan Turki, Yunani Perkuat Militer

Internasional | 2020-09-09

Internasional | 2020-09-10

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Ilustrasi
© Disediakan oleh Jalurinfo.com Ilustrasi
JALURINFO,- Pemerintah Yunani dilaporkan berencana menambah persenjataan baru, menambah pengerahan tentara, dan mengembangkan industri pertahanan dalam negeri akibat sengketa eksplorasi migas dengan Turki di perairan Mediterania Timur.

Hal itu memicu kekhawatiran bahwa konflik terbuka akan pecah antara kedua negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tersebut.

"Pemimpin Turki hampir setiap hari menyatakan ancaman perang dan membuat pernyataan provokatif terhadap Yunani," ujar Juru Bicara Pemerintah Yunani, Stelios Petsas, seperti dilansir Associated Press, Rabu (9/9).

"Kami menanggapinya dengan kesiapan politik, diplomatik, dan operasional, (kami) bertekad untuk melakukan apa pun yang diperlukan untuk melindungi hak kedaulatan kami," lanjutnya.

Petsas mengatakan Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis, akan mengumumkan rincian rencana untuk penguatan militer dalam pidato terkait keadaan ekonomi tahunan pada Sabtu mendatang.

Media massa Yunani melaporkan pemerintah membidik sejumlah proyek pengadaan, antara lain rencana pembelian jet tempur Rafale dan setidaknya satu kapal perang kelas fregat buatan Prancis. Petsas mengatakan, Mitsotakis akan bertemu dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, pada Kamis besok di sela-sela pertemuan di Corsica negara-negara Mediterania Uni Eropa.

Turki beserta Yunani dan Siprus bertikai atas hak eksploitasi minyak dan gas di Laut Mediterania timur. Yunani dan Turki telah mengerahkan angkatan laut dan udara untuk unjuk kekuatan.
JALURINFO,- Pemerintah Yunani dilaporkan berencana menambah persenjataan baru, menambah pengerahan tentara, dan mengembangkan industri pertahanan dalam negeri akibat sengketa eksplorasi migas dengan Turki di perairan Mediterania Timur.

Hal itu memicu kekhawatiran bahwa konflik terbuka akan pecah antara kedua negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tersebut.

"Pemimpin Turki hampir setiap hari menyatakan ancaman perang dan membuat pernyataan provokatif terhadap Yunani," ujar Juru Bicara Pemerintah Yunani, Stelios Petsas, seperti dilansir Associated Press, Rabu (9/9).

"Kami menanggapinya dengan kesiapan politik, diplomatik, dan operasional, (kami) bertekad untuk melakukan apa pun yang diperlukan untuk melindungi hak kedaulatan kami," lanjutnya.

Petsas mengatakan Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis, akan mengumumkan rincian rencana untuk penguatan militer dalam pidato terkait keadaan ekonomi tahunan pada Sabtu mendatang.

Media massa Yunani melaporkan pemerintah membidik sejumlah proyek pengadaan, antara lain rencana pembelian jet tempur Rafale dan setidaknya satu kapal perang kelas fregat buatan Prancis. Petsas mengatakan, Mitsotakis akan bertemu dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, pada Kamis besok di sela-sela pertemuan di Corsica negara-negara Mediterania Uni Eropa.

Turki beserta Yunani dan Siprus bertikai atas hak eksploitasi minyak dan gas di Laut Mediterania timur. Yunani dan Turki telah mengerahkan angkatan laut dan udara untuk unjuk kekuatan.

Baca juga: Rudal Termonuklir Rusia Mengamuk, 50 Jendral Ukraina Jadi Korban

Pada Senin lalu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyebut angkatan bersenjata Yunani "bobrok" dan meminta Athena untuk berdialog dengan Turki. Dia juga mengkritik Uni Eropa yang mendukung Yunani dalam perselisihan tersebut.

"Saya menyarankan mereka, yang alih-alih duduk di sekitar meja bersama kami (berdialog), (tapi justru) menunjukkan pembangkangan dengan pasukan militer mereka yang bobrok untuk secara berhati-hati memeriksa upaya kami selama empat tahun terakhir," kata Erdogan setelah pertemuan kabinet.

Kirim berita, video & pengaduan terkait layanan publik di sini


Pada Senin lalu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyebut angkatan bersenjata Yunani "bobrok" dan meminta Athena untuk berdialog dengan Turki. Dia juga mengkritik Uni Eropa yang mendukung Yunani dalam perselisihan tersebut.

"Saya menyarankan mereka, yang alih-alih duduk di sekitar meja bersama kami (berdialog), (tapi justru) menunjukkan pembangkangan dengan pasukan militer mereka yang bobrok untuk secara berhati-hati memeriksa upaya kami selama empat tahun terakhir," kata Erdogan setelah pertemuan kabinet.

Kirim berita, video & pengaduan terkait layanan publik di sini


Jangan Lewatkan:

TERPOPULER HARI INI

KOLEKSI VIDEO POPULER

PT. JALUR INFO NUSANTARA

Jalur Informasi Independen & Terpercaya

Copyright 2020