Prof Jas: Masyarakat Berontak karena Hak Mereka tidak Dipenuhi Perusahaan

Ekonomi | 2020-07-12

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Diskusi Daring Gerakan Sosial di Lingkar Tambang
PALOPO, JALURINFO,- ”Pertanyaan besarnya, kenapa masyarakat lingkar tambang melawan atau berontak? Karena hak-hak mereka tidak dipenuhi oleh perusahaan”.

Hal tersebut dilontarkan Prof Dr Jasruddin MSi selaku putera asli Bure’ Matano, Kec. Nuha, Kab. Lutim saat tampil sebagai penanggap pada Diskusi Daring yang diselenggarakan The Sawerigading Insitute, Jumat, 10 Juli 2020 malam. Diskusi yang dipandu Direktur The Sawerigading Insitute, Asri Tadda mengangkat tema “Gerakan Sosial di Lingkar Tambang: Politik Perlawanan Masyarakat Asli Sorowako Terhadap PT INCO”.

Baca juga: Tahu-Tempe Langka, Ini Penjelasan Menteri pertanian

Diskusi ini diikuti sejumlah tokoh asal Lutim seperti Andi Baso (pendiri Kerukunan Warga Asli Sorowako/KWAS), pengurus KKL-Raya Abdul Madjid Tahir, Bata Manurung (Ketua AMAN Tana Luwu), peneliti sosial dari Australian National University Prof Kathryn Robinson, dan lainnya. Sementara tampil narasumber, sosiolog Unhas, Dr Sawedi Muhammad. Menurut Asri, partisipan diskusi ini mencapai 101 orang, didominasi warga asal Lutim.

Lanjut Prof Jas –sapaan akrab Prof Jasruddin–, sepanjang hak-hak masyarakat lingkar tambang tidak diberikan oleh perusahaan, maka pasti sepanjang itu, masyarakat akan melawan. ”Itu sudah kepastian, keniscayaan,” ujarnya.




BERITA TERKAIT

Penghasil Sawit Terbesar tapi Minyak Goreng Langkah, KPPU Bakal Interogasi Pengusaha Minyak Goreng
Minyak Goreng Langkah, Rizal Ramli Semprot Airlangga Hartarto
Anggota DPR Kaget Anggaran Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak Jadi Rp 113,9 T
Target KUR BRI Enrekang 429 Milyar Dominan Buat Petani Bawang
IMB Tak Lagi Berlaku, Begini Syarat Mengurus Persetujuan Izin Bangunan Gedung
VIDEO: Didukung 537 Personil, Ini Partisipasi Yodya Karya Wilayah Makassar dalam Membangun Negeri
Produk China Tak Tergantikan, Amerika Pun Tak Berdaya Membendungnya
Ini Daftar Komoditas Ekspor Unggulan Indonesia Sawit hingga Batu Bara
Diprediksi Naik 8 Kali Lipat, Begini Nilai Ekonomi Digital Indonesia di Tahun 2030
Respon Jubir Erick Thohir Soal Garuda Bakal Diganti Pelita Air

TERPOPULER

  1. Dragon's Breath Flight Line di pulau pribadi Royal Caribbean di Haiti

  2. Breaking News: Mall Trans Studio Makassar Terbakar

  3. Keindahan dan Keunikan di Air Terjun Tertinggi di Dunia di Venezuela

  4. Desa Wangxian: Tersembunyi di Pegunungan Cina, Keajaiban Budaya yang Terjaga

  5. Maladewa: Kepulauan Tropis yang Menakjubkan Tetap Menghadapi Ancaman Perubahan Iklim

  6. Half Dome di Taman Nasional Yosemite, Destinasi Hiking yang Memukau dengan Tantangan dan Keindahannya

  7. Begini Nasib Tentara Ukraina yang Tertangkap di Bakhmut

  8. Bermaksud Lakukan Serangan Balik, Rombongan Pasukan Ukraina Dipreteli Artileri Pasukan Rusia

  9. Jelajahi Keimdahan Alam Dunia di Sini

  10. Pegunungan Altai Mongolia, Keindahan Alam yang Menawan di Mongolia

RELIGI

Mengenal Kegiatan Ziadah Tahfidz di Ponpes An-Nur Tompobulu

VIDEO Pemkab Solo Luncurkan Program Solo Mengaji

Menag Terbitkan Aturan Pengeras Suara, Ini Respons MUI

Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh Ajak Masyarakat Ramaikan Pengajian

Menag Pastikan Tidak Ada Pemberhentian Umrah

EKONOMI

  1. Tahu-Tempe Langka, Ini Penjelasan Menteri pertanian

  2. Cek Harga Emas dan UBS Hari Ini di Pegadaian, Senin, 14 Februari 2022

  3. Bappenas Heran Tukang Las Rel Kereta Cepat Didatangkan dari China

  4. Penghasil Sawit Terbesar tapi Minyak Goreng Langkah, KPPU Bakal Interogasi Pengusaha Minyak Goreng

  5. Minyak Goreng Langkah, Rizal Ramli Semprot Airlangga Hartarto

  6. Anggota DPR Kaget Anggaran Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak Jadi Rp 113,9 T

  7. Target KUR BRI Enrekang 429 Milyar Dominan Buat Petani Bawang

  8. IMB Tak Lagi Berlaku, Begini Syarat Mengurus Persetujuan Izin Bangunan Gedung

  9. VIDEO: Didukung 537 Personil, Ini Partisipasi Yodya Karya Wilayah Makassar dalam Membangun Negeri

  10. Produk China Tak Tergantikan, Amerika Pun Tak Berdaya Membendungnya

  11. Ini Daftar Komoditas Ekspor Unggulan Indonesia Sawit hingga Batu Bara

  12. Diprediksi Naik 8 Kali Lipat, Begini Nilai Ekonomi Digital Indonesia di Tahun 2030

Prof Jas: Masyarakat Berontak karena Hak Mereka tidak Dipenuhi Perusahaan

Ekonomi | 2020-07-12

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Diskusi Daring Gerakan Sosial di Lingkar Tambang
PALOPO, JALURINFO,- ”Pertanyaan besarnya, kenapa masyarakat lingkar tambang melawan atau berontak? Karena hak-hak mereka tidak dipenuhi oleh perusahaan”.

Hal tersebut dilontarkan Prof Dr Jasruddin MSi selaku putera asli Bure’ Matano, Kec. Nuha, Kab. Lutim saat tampil sebagai penanggap pada Diskusi Daring yang diselenggarakan The Sawerigading Insitute, Jumat, 10 Juli 2020 malam. Diskusi yang dipandu Direktur The Sawerigading Insitute, Asri Tadda mengangkat tema “Gerakan Sosial di Lingkar Tambang: Politik Perlawanan Masyarakat Asli Sorowako Terhadap PT INCO”.

Baca juga: Tahu-Tempe Langka, Ini Penjelasan Menteri pertanian

Diskusi ini diikuti sejumlah tokoh asal Lutim seperti Andi Baso (pendiri Kerukunan Warga Asli Sorowako/KWAS), pengurus KKL-Raya Abdul Madjid Tahir, Bata Manurung (Ketua AMAN Tana Luwu), peneliti sosial dari Australian National University Prof Kathryn Robinson, dan lainnya. Sementara tampil narasumber, sosiolog Unhas, Dr Sawedi Muhammad. Menurut Asri, partisipan diskusi ini mencapai 101 orang, didominasi warga asal Lutim.

Lanjut Prof Jas –sapaan akrab Prof Jasruddin–, sepanjang hak-hak masyarakat lingkar tambang tidak diberikan oleh perusahaan, maka pasti sepanjang itu, masyarakat akan melawan. ”Itu sudah kepastian, keniscayaan,” ujarnya.

Kirim berita, video & pengaduan terkait layanan publik di sini


Jangan Lewatkan:

TERPOPULER HARI INI

KOLEKSI VIDEO POPULER

PT. JALUR INFO NUSANTARA

Jalur Informasi Independen & Terpercaya

Copyright 2020