BULUKUMBA, JALURINFO,- Tiga hari jelang pendaftaran bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba, Partai Golkar belum juga mengeluarkan rekomendasi. Kondisi tersebut menimbulkan berbagai persepsi publik. Golkar dianggap tak percaya diri mengusung kadernya sendiri. Bahkan ada yang menyebut Pilkada Bulukumba 2020 tanpa kader Golkar. Jika ini benar, Golkar akan mengulang sejarah tak menjagokan kadernya di Pilkada.

Padahal, ada dua kader Golkar yang menyatakan maju dan siap bertarung. Sebut saja Ketua DPD II Golkar Bulukumba, Andi Hamzah Pangki. Hamzah nyaris melenggang maju di pendaftaran, namun di ujung jalan, Demokrat yang awalnya telah merekomendasi Hamzah Pangki-Andi Murniati Makking, justru berbalik merekomendasikan Andi Utta-Edy Manaf. Dukungan Demokrat dialihkan lantaran Golkar mengeluarkan B1KWK. Begitu juga dengan Jamaluddin M. Syamsir yang sejak awal genderang Pilkada dimulai, JMS sudah pasang badan. Hingga memasuki tahapan pendaftaran , ia tetap all out dan tak menyerah mengejar rekomendasi partai. Kini masa pendafftaran di KPU tinggal dua hari. Toh, partai berlambang beringin itu tak kunjung mengeluarkan rekomendasi. Sekadar mengingatkan, pada Pilkada 2005 silam Golkar saat itu mengusung AM. Sukri Sappewali-Padasi yang bukan dari kader Golkar. Kondisi serupa juga terjadi pada Pilkada 2010 dimana Golkar juga tidak mengusung kadernya, namun merekomendasi Zainuddin Hasan- Syamsuddin. Di Pilkada 2015, Golkar juga tak mengusung kader murninya, di mana saat itu Golkar mengusung Abdul Kahar Muslim-Andi Sabri Mustari. Ketua DPD II Golkar Bulukumba, Andi Hamzah Pangki yang dimintai tanggapan soal itu memilih hemat bicara. “Belum tahu itu, karena Golkar belum mengeluarkan rekomendasi,” katanya, Selasa, 1 Agustus 2020.

Kirim berita, video & pengaduan terkait layanan publik di sini WA Redaksi