Pakar Epidemiologi UI Sebut PSBB Berperan Penting Tekan Laju Penyebaran Covid-19

Nasional | 2020-09-21

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Ilustrasi
JAKARTA, JALURINFO,- Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia, Iwan Ariawan menuturkan bahwa pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berpengaruh dalam menekan laju penyebaran Covid-19.

"Jadi sebetulnya analisis kami dari PSBB lalu, itu manfaatnya banyak kalau secara risiko ini kita sudah menurunkan risiko penduduk Indonesia untuk terinfeksi Covid setengahnya. Apakah PSBB bermanfaat untuk pengalaman kita? Tentu bermanfaat untuk kendalikan epidemi ini," jelas Iwan dalam Diskusi Virtual pada Minggu (20/9).

Iwan mengambil contoh pada PSBB yang dilaksanakan DKI Jakarta pada jilid 1 lalu, pada April hingga Mei terdapat kurva yang melandai dari kasus terinfeksi Covid-19.

Namun saat PSBB dilonggarkan pada bulan Juni lalu diikuti pergerakan masyarakat mulai meningkat maka sejalan dengan itu laju pertambahan kasus baru.

"Ini jadi pertanyaan apakah PSBB terus? kalau PSBB terus ekonomi hancur. Kita lihat kalau kita analisis lebih teliti, kita lihat saat di rumah saja 60% kasus covid di Jakarta segitu aja stabil, tapi begitu lebih dari setengah orang keluar rumah itu kasus meningkat, jadi kita lihat semakin banyak penduduk bergerak ini kasus makin banyak," ungkapnya.

Melihat dari analisis tersebut, maka Iwan menyebut perlu adanya pengganti ketika PSBB nantinya dilonggarkan kembali. Yang tentunya tetap dapat menekan laju penyebaran virus corona tersebut.

Kemudian yang jadi pertanyaan apakah yang tepat menggantikan PSBB. Iwan menekankan bahwa pelaksanaan protokol kesehatan dengan disiplin seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak atau yang disebut 3M jadi kunci jika PSBB dilonggarkan.

Baca juga: Penundaan Pemilu 2024 Disebut Berpotensi Lahirkan Pemimpin Otoriter

Adapun selain pelaksanaan 3M, ada satu lagi yang penting dilakukan saat PSBB dilonggarkan namun tetap menekan laju penyebaran Covid-19, yaitu TLI atau Tes, Lacak dan Isolasi.

"Saat terkendali dan kita mau longgarkan kita harus ada penggantinya apala itu? Kita tahu semua protokol kesehatan perilaku pencegahan 3M memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak satu lagi yang sering kelupaan tes lacak isolasi (TLI)," ungkapnya.




BERITA TERKAIT

Fadli Zon: Di Negeri Paling Kapitalis, PCR dan Antigen Ternyata Semuanya GRATIS
Usai Dipanggil Jokowi, Menaker Jamin Segera Revisi Aturan JHT
Terungkap Penyebab Langkanya Minyak Goreng, Ternyata Ini Biang Keroknya
Bikin Geleng-Geleng Kepala , Ini Aturan Baru Perpanjang dan Bikin SIM
Mulai 1 Maret 2022, BPJS Jadi Syarat Jual Beli Tanah
JHT Cair di Usia 56 Tahun, Angota DPR Minta Evaluasi
Triliunan Tagihan Covid dari Rumah Sakit Tak Dibayar, Ini Alasan Pemerintah
Mahfud MD Sebut Tindakan Polisi di Desa Wadas Sudah Sesuai Prosedur
Hari Pers Nasional, Presiden Dorong Industri Pers Bertransformasi Cepat
Jenderal Dudung Minta Bahar Smith dan Rizieq Tak Usah Macam-macam

TERPOPULER

  1. Masjid Al Sahaba: Perpaduan Keindahan Modern di Pusat Sejarah Sharm el-Sheikh

  2. Three Gorges, Keajaiban Pembangkit Listrik Tenaga Air Terbesar di Dunia

  3. Keunikan Beruang Kutub di Arktik, Pesona di Atas Es Tipis

  4. Keajaiban Alam yang Memikat di Gua Kristal, Bermuda

  5. Keindahan Abadi Hagia Sophia, Sebuah Permata di Istanbul, Turki

  6. Menakjubkan dan Megahnya Wat Arun di Bangkok, Thailand

  7. Dragon's Breath Flight Line di pulau pribadi Royal Caribbean di Haiti

  8. Shiraz, Masjid Nasir al-Mulk

  9. Suasana Kepanikan Pengunjung Mall Trans Studio Makassar saat Kebakaran

  10. Breaking News: Mall Trans Studio Makassar Terbakar

RELIGI

Mengenal Kegiatan Ziadah Tahfidz di Ponpes An-Nur Tompobulu

VIDEO Pemkab Solo Luncurkan Program Solo Mengaji

Menag Terbitkan Aturan Pengeras Suara, Ini Respons MUI

Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh Ajak Masyarakat Ramaikan Pengajian

Menag Pastikan Tidak Ada Pemberhentian Umrah

EKONOMI

  1. Tahu-Tempe Langka, Ini Penjelasan Menteri pertanian

  2. Cek Harga Emas dan UBS Hari Ini di Pegadaian, Senin, 14 Februari 2022

  3. Bappenas Heran Tukang Las Rel Kereta Cepat Didatangkan dari China

  4. Penghasil Sawit Terbesar tapi Minyak Goreng Langkah, KPPU Bakal Interogasi Pengusaha Minyak Goreng

  5. Minyak Goreng Langkah, Rizal Ramli Semprot Airlangga Hartarto

  6. Anggota DPR Kaget Anggaran Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak Jadi Rp 113,9 T

  7. Target KUR BRI Enrekang 429 Milyar Dominan Buat Petani Bawang

  8. IMB Tak Lagi Berlaku, Begini Syarat Mengurus Persetujuan Izin Bangunan Gedung

  9. VIDEO: Didukung 537 Personil, Ini Partisipasi Yodya Karya Wilayah Makassar dalam Membangun Negeri

  10. Produk China Tak Tergantikan, Amerika Pun Tak Berdaya Membendungnya

  11. Ini Daftar Komoditas Ekspor Unggulan Indonesia Sawit hingga Batu Bara

  12. Diprediksi Naik 8 Kali Lipat, Begini Nilai Ekonomi Digital Indonesia di Tahun 2030

Pakar Epidemiologi UI Sebut PSBB Berperan Penting Tekan Laju Penyebaran Covid-19

Nasional | 2020-09-21

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Ilustrasi
JAKARTA, JALURINFO,- Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia, Iwan Ariawan menuturkan bahwa pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berpengaruh dalam menekan laju penyebaran Covid-19.

"Jadi sebetulnya analisis kami dari PSBB lalu, itu manfaatnya banyak kalau secara risiko ini kita sudah menurunkan risiko penduduk Indonesia untuk terinfeksi Covid setengahnya. Apakah PSBB bermanfaat untuk pengalaman kita? Tentu bermanfaat untuk kendalikan epidemi ini," jelas Iwan dalam Diskusi Virtual pada Minggu (20/9).

Iwan mengambil contoh pada PSBB yang dilaksanakan DKI Jakarta pada jilid 1 lalu, pada April hingga Mei terdapat kurva yang melandai dari kasus terinfeksi Covid-19.

Namun saat PSBB dilonggarkan pada bulan Juni lalu diikuti pergerakan masyarakat mulai meningkat maka sejalan dengan itu laju pertambahan kasus baru.

"Ini jadi pertanyaan apakah PSBB terus? kalau PSBB terus ekonomi hancur. Kita lihat kalau kita analisis lebih teliti, kita lihat saat di rumah saja 60% kasus covid di Jakarta segitu aja stabil, tapi begitu lebih dari setengah orang keluar rumah itu kasus meningkat, jadi kita lihat semakin banyak penduduk bergerak ini kasus makin banyak," ungkapnya.

Melihat dari analisis tersebut, maka Iwan menyebut perlu adanya pengganti ketika PSBB nantinya dilonggarkan kembali. Yang tentunya tetap dapat menekan laju penyebaran virus corona tersebut.

Kemudian yang jadi pertanyaan apakah yang tepat menggantikan PSBB. Iwan menekankan bahwa pelaksanaan protokol kesehatan dengan disiplin seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak atau yang disebut 3M jadi kunci jika PSBB dilonggarkan.

Baca juga: Penundaan Pemilu 2024 Disebut Berpotensi Lahirkan Pemimpin Otoriter

Adapun selain pelaksanaan 3M, ada satu lagi yang penting dilakukan saat PSBB dilonggarkan namun tetap menekan laju penyebaran Covid-19, yaitu TLI atau Tes, Lacak dan Isolasi.

"Saat terkendali dan kita mau longgarkan kita harus ada penggantinya apala itu? Kita tahu semua protokol kesehatan perilaku pencegahan 3M memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak satu lagi yang sering kelupaan tes lacak isolasi (TLI)," ungkapnya.

Kirim berita, video & pengaduan terkait layanan publik di sini


Jangan Lewatkan:

TERPOPULER HARI INI

KOLEKSI VIDEO POPULER

PT. JALUR INFO NUSANTARA

Jalur Informasi Independen & Terpercaya

Copyright 2020