Masjid Lautze Jadi Jembatan Etnis Tionghoa di Indonesia Mengenal Islam

Religi | 2021-02-13

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Masjid Lautze
JAKARTA, JALURINFO,- Sekilas terkesan sederhana dan terlihat biasa saja. Didominasi dengan ornamen berwarna merah, kuning, dan hijau, secara kasat mata orang tak akan menyadari bangunan yang terletak di Jalan Lautze nomor 87-89, Pasar Baru, Jakarta Pusat, merupakan masjid.

Literasi membenarkan bangunan itu Masjid Lautze yang didirikan oleh Yayasan Haji Karim Oei pada 1991.

Berbaur dengan bangunan ruko khas kawasan pecinan, Masjid Lautze tak memiliki kubah layaknya masjid di Indonesia.

Namun siapa sangka bangunan yang tampak biasa itu menjadi saksi sekaligus menjembatani ribuan orang beretnik Tionghoa di Indonesia untuk mengenal Islam.

Kental dengan nuansa oriental, Masjid Lautze diresmikan secara langsung oleh Presiden Ketiga RI BJ Habibie pada 1994 yang kala itu mengemban tugas sebagai Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Pusat.

Baca juga: Menag Terbitkan Aturan Pengeras Suara, Ini Respons MUI

“Saat itu (masa saat Masjid Lautze diresmikan) kami mencoba menjadi jembatan. Di masa lalu masalah pembauran antara etnik masih sangat berisiko. Nah, maka dihadirkanlah masjid ini untuk menuntaskan masalah pembauran sehingga bisa tercipta kerukunan meski antaretnik, antarsuku, antarkeyakinan,” kata Yusman Iriyansah, salah seorang pengurus Masjid Lautze menceritakan keberadaan masjid berusia 27 tahun itu.

Berdirinya Masjid Lautze tak terlepas dari sosok Oei Tjeng Hien atau kerap dikenal sebagai Karim Oei.

Tokoh itu merupakan seorang pria berlatar belakang etnis Tionghoa dan memilih menjadi mualaf hingga akhirnya benar-benar mencintai dan mendedikasikan hidupnya untuk Tanah Air Indonesia.

Karim Oei bahkan menjadi tokoh kenamaan di Muhammadiyah di eranya, ia pun sempat bertanggung jawab atas operasional Masjid Agung Istiqlal sebagai pimpinan harian pada era 70-an.




BERITA TERKAIT

Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh Ajak Masyarakat Ramaikan Pengajian
Menag Pastikan Tidak Ada Pemberhentian Umrah
Cendekiawan Muslim Sebut Pentingnya Bimbingan Keagamaan Bagi Generasi Muda Hadapi Bahaya Media Sosial
Lantunan Shalawat Nabi oleh Ust Salman Amrillah di Muktamar NU Lampung
Pembacaan Ayat Suci Al-Quran oleh Qori Terbaik Salman Amrillah di Pembukaan Muktamar NU Lampung
Ditanya soal Berapa Bayaran Berdakwah, Ini Jawaban UAS
Peringatan Maulid, Bupati Ajak ASN dan Masyarakat Teladani Nabi Muhammad
Update Ibadah Umrah, Pemerintah Upayakan Tarif Ditekan
KB Islamiah Damai Peringati Nabi Muhammad SAW
Amran Mahmud Tutup Secara Resmi MTQ Tingkat Kabupaten Wajo

TERPOPULER

  1. Dragon's Breath Flight Line di pulau pribadi Royal Caribbean di Haiti

  2. Keindahan dan Keunikan di Air Terjun Tertinggi di Dunia di Venezuela

  3. Desa Wangxian: Tersembunyi di Pegunungan Cina, Keajaiban Budaya yang Terjaga

  4. Maladewa: Kepulauan Tropis yang Menakjubkan Tetap Menghadapi Ancaman Perubahan Iklim

  5. Half Dome di Taman Nasional Yosemite, Destinasi Hiking yang Memukau dengan Tantangan dan Keindahannya

  6. Begini Nasib Tentara Ukraina yang Tertangkap di Bakhmut

  7. Bermaksud Lakukan Serangan Balik, Rombongan Pasukan Ukraina Dipreteli Artileri Pasukan Rusia

  8. Jelajahi Keimdahan Alam Dunia di Sini

  9. Pegunungan Altai Mongolia, Keindahan Alam yang Menawan di Mongolia

  10. Menakjubkan dan Luar Biasa: Keindahan Istana Augustusburg di Brühl, Jerman

RELIGI

Mengenal Kegiatan Ziadah Tahfidz di Ponpes An-Nur Tompobulu

VIDEO Pemkab Solo Luncurkan Program Solo Mengaji

Menag Terbitkan Aturan Pengeras Suara, Ini Respons MUI

Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh Ajak Masyarakat Ramaikan Pengajian

Menag Pastikan Tidak Ada Pemberhentian Umrah

EKONOMI

  1. Tahu-Tempe Langka, Ini Penjelasan Menteri pertanian

  2. Cek Harga Emas dan UBS Hari Ini di Pegadaian, Senin, 14 Februari 2022

  3. Bappenas Heran Tukang Las Rel Kereta Cepat Didatangkan dari China

  4. Penghasil Sawit Terbesar tapi Minyak Goreng Langkah, KPPU Bakal Interogasi Pengusaha Minyak Goreng

  5. Minyak Goreng Langkah, Rizal Ramli Semprot Airlangga Hartarto

  6. Anggota DPR Kaget Anggaran Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak Jadi Rp 113,9 T

  7. Target KUR BRI Enrekang 429 Milyar Dominan Buat Petani Bawang

  8. IMB Tak Lagi Berlaku, Begini Syarat Mengurus Persetujuan Izin Bangunan Gedung

  9. VIDEO: Didukung 537 Personil, Ini Partisipasi Yodya Karya Wilayah Makassar dalam Membangun Negeri

  10. Produk China Tak Tergantikan, Amerika Pun Tak Berdaya Membendungnya

  11. Ini Daftar Komoditas Ekspor Unggulan Indonesia Sawit hingga Batu Bara

  12. Diprediksi Naik 8 Kali Lipat, Begini Nilai Ekonomi Digital Indonesia di Tahun 2030

Masjid Lautze Jadi Jembatan Etnis Tionghoa di Indonesia Mengenal Islam

Religi | 2021-02-13

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Masjid Lautze
JAKARTA, JALURINFO,- Sekilas terkesan sederhana dan terlihat biasa saja. Didominasi dengan ornamen berwarna merah, kuning, dan hijau, secara kasat mata orang tak akan menyadari bangunan yang terletak di Jalan Lautze nomor 87-89, Pasar Baru, Jakarta Pusat, merupakan masjid.

Literasi membenarkan bangunan itu Masjid Lautze yang didirikan oleh Yayasan Haji Karim Oei pada 1991.

Berbaur dengan bangunan ruko khas kawasan pecinan, Masjid Lautze tak memiliki kubah layaknya masjid di Indonesia.

Namun siapa sangka bangunan yang tampak biasa itu menjadi saksi sekaligus menjembatani ribuan orang beretnik Tionghoa di Indonesia untuk mengenal Islam.

Kental dengan nuansa oriental, Masjid Lautze diresmikan secara langsung oleh Presiden Ketiga RI BJ Habibie pada 1994 yang kala itu mengemban tugas sebagai Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Pusat.

Baca juga: Menag Terbitkan Aturan Pengeras Suara, Ini Respons MUI

“Saat itu (masa saat Masjid Lautze diresmikan) kami mencoba menjadi jembatan. Di masa lalu masalah pembauran antara etnik masih sangat berisiko. Nah, maka dihadirkanlah masjid ini untuk menuntaskan masalah pembauran sehingga bisa tercipta kerukunan meski antaretnik, antarsuku, antarkeyakinan,” kata Yusman Iriyansah, salah seorang pengurus Masjid Lautze menceritakan keberadaan masjid berusia 27 tahun itu.

Berdirinya Masjid Lautze tak terlepas dari sosok Oei Tjeng Hien atau kerap dikenal sebagai Karim Oei.

Tokoh itu merupakan seorang pria berlatar belakang etnis Tionghoa dan memilih menjadi mualaf hingga akhirnya benar-benar mencintai dan mendedikasikan hidupnya untuk Tanah Air Indonesia.

Karim Oei bahkan menjadi tokoh kenamaan di Muhammadiyah di eranya, ia pun sempat bertanggung jawab atas operasional Masjid Agung Istiqlal sebagai pimpinan harian pada era 70-an.

Kirim berita, video & pengaduan terkait layanan publik di sini


Jangan Lewatkan:

TERPOPULER HARI INI

KOLEKSI VIDEO POPULER

PT. JALUR INFO NUSANTARA

Jalur Informasi Independen & Terpercaya

Copyright 2020