Kepala BNPB : Jangan Anggap Enteng Covid-19

Nasional | 2020-07-10

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Kepala Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo saat melakukan Rapat Kerja bersama Pemrintah Provinsi Maluku & Maluku Utara di Ambon.
JALURINFO,- Kepala Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo meminta kepada khalayak agar tidak menganggap enteng keberadaan virus corona atau Covid-19. Doni bahkan menganalogikan Covid-19 ibarat “Malaikat Pencabut Nyawa,” bagi mereka yang rentan.

"Covid ini adalah malaikat pencabut nyawa bagi mereka yang rentan, lanjut usia dan memiliki penyakit kormobid," kata mantan Pangdam XVI Pattimura ini dalam jumpa pers sebelum penyerahan bantuan medis kepada Pemerintah Provinsi Maluku di lobi utama Kantor Gubernur Maluku, Senin (6/7/2020). Doni menjelaskan, Covid-19 relatif lebih aman kepada mereka yang sehat, muda, imunitas yang tinggi.

"Kalau terinfeksi pun belum tentu menunjukan gejala, tetapi sudah tentu Covid. Kelompok ini kerap diketahui sebagai orang tanpa gejala (OTG). Dan sewaktu-waktu bisa berbahaya dan menularkan ke yang lain, "jelasnya.

Monardo menyampaikan, tercatat sampai dengan saat ini setengah juta atau 500.000 orang lebih di dunia meninggal akibat virus corona. "Saya ulangi lagi, korban jiwa telah mencapai lebih dari setengah juta orang atau lebih dari 500.000 orang yang meninggal dunia," tegasnya.

Di Indonesia data terakhir, jumlah kematian telah mencapai 3.000 jiwa. "Jadi isu bahwa Covid-19 ini rekayasa, tolong sama -sama dibantah. Bukan hanya pemerintah pusat, bukan hanya oleh Menteri Kesehatan tapi kita semua komponen bangsa ini harus menjelaskan kepada rakyat kita," imbaunya Untuk itu, Doni kembali mengingatkan, agar masyarakat tidak mengangap enteng keberadaan virus corona atau Covid-19 ini.

"Jadi sekali lagi, jangan anggap enteng Covid-19. Mari kita ingatkan seluruh rakyat kita, saudara-saudara kita semua untuk bersatu padu melakukan pencegahan," pintanya.

Rakyat, kata Doni, adalah benteng pertama pencegahan Covid-19. "Memang masih begitu banyak keterbatasn. Kekurangan dokter, rumah sakit, tempat tidur di rumah sakit. Tapi jangan kita bebani masalah kesehatan ini kepada para dokter. Dokter, perawat, rumah sakit adalah benteng terakhir bangsa kita. Marilah dengan segala keterbatasan yang kita miliki kita lawan," ajak Monardo menyemangati.

Baca juga: Penundaan Pemilu 2024 Disebut Berpotensi Lahirkan Pemimpin Otoriter

Dukungan terhadap pemerintah, tambahnya bukan hanya dari legislatif dan yudikatif tetapi juga para periset, peneliti, perguruan tinggi yang sudah bergabung untuk dan meriset hingga melakukan uji coba terhadap obat -obatan dan vaksin.

"Dunia usaha bagian yang sangat vital untuk terlibat dalam program penangan Covid-19," terangnya.

Selain itu, Kepala BNPB ini juga menyatakan dukungan media sangat penting dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. "Media memiliki peran yang sangat strategis dalam membantu membangun narasi positif untuk menjelaskan tentang bahaya Covid-19," terangnya. Untuk itu dirinya berharap agar peran media memberikan edukasi kepada masyarakat terus ditingkatkan.

"Media jangan menimbulkan ketakutan, tidak boleh menimbulkan kepanikan. Kita harus mendorong supaya rakyat kita optimis sehingga kita terhindar dari covid, " pinta Monardo.

Pempus Serahkan Bantuan Medis Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku kembali menerima sejumlah bantuan berupa peralatan medis dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional untuk membantu penanganan penyebaran Covid-19 di Provinsi Maluku. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Gugus Tugas Covid-19 Nasional, Doni Monardo kepada Gubernur Maluku, Murad Ismail.

Bantuan yang diserahkan berupa 1 unit monitor pasien, 2 unit humidifier, 3 set ventilator, 2 unit masker non inflasif, 1.000 set rapid test antigen (SD Biosensor), dan 4.500 reagen PCR.




BERITA TERKAIT

Fadli Zon: Di Negeri Paling Kapitalis, PCR dan Antigen Ternyata Semuanya GRATIS
Usai Dipanggil Jokowi, Menaker Jamin Segera Revisi Aturan JHT
Terungkap Penyebab Langkanya Minyak Goreng, Ternyata Ini Biang Keroknya
Bikin Geleng-Geleng Kepala , Ini Aturan Baru Perpanjang dan Bikin SIM
Mulai 1 Maret 2022, BPJS Jadi Syarat Jual Beli Tanah
JHT Cair di Usia 56 Tahun, Angota DPR Minta Evaluasi
Triliunan Tagihan Covid dari Rumah Sakit Tak Dibayar, Ini Alasan Pemerintah
Mahfud MD Sebut Tindakan Polisi di Desa Wadas Sudah Sesuai Prosedur
Hari Pers Nasional, Presiden Dorong Industri Pers Bertransformasi Cepat
Jenderal Dudung Minta Bahar Smith dan Rizieq Tak Usah Macam-macam

TERPOPULER

  1. Three Gorges, Keajaiban Pembangkit Listrik Tenaga Air Terbesar di Dunia

  2. Keunikan Beruang Kutub di Arktik, Pesona di Atas Es Tipis

  3. Keajaiban Alam yang Memikat di Gua Kristal, Bermuda

  4. Keindahan Abadi Hagia Sophia, Sebuah Permata di Istanbul, Turki

  5. Menakjubkan dan Megahnya Wat Arun di Bangkok, Thailand

  6. Dragon's Breath Flight Line di pulau pribadi Royal Caribbean di Haiti

  7. Shiraz, Masjid Nasir al-Mulk

  8. Suasana Kepanikan Pengunjung Mall Trans Studio Makassar saat Kebakaran

  9. Breaking News: Mall Trans Studio Makassar Terbakar

  10. Keindahan dan Keunikan di Air Terjun Tertinggi di Dunia di Venezuela

RELIGI

Mengenal Kegiatan Ziadah Tahfidz di Ponpes An-Nur Tompobulu

VIDEO Pemkab Solo Luncurkan Program Solo Mengaji

Menag Terbitkan Aturan Pengeras Suara, Ini Respons MUI

Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh Ajak Masyarakat Ramaikan Pengajian

Menag Pastikan Tidak Ada Pemberhentian Umrah

EKONOMI

  1. Tahu-Tempe Langka, Ini Penjelasan Menteri pertanian

  2. Cek Harga Emas dan UBS Hari Ini di Pegadaian, Senin, 14 Februari 2022

  3. Bappenas Heran Tukang Las Rel Kereta Cepat Didatangkan dari China

  4. Penghasil Sawit Terbesar tapi Minyak Goreng Langkah, KPPU Bakal Interogasi Pengusaha Minyak Goreng

  5. Minyak Goreng Langkah, Rizal Ramli Semprot Airlangga Hartarto

  6. Anggota DPR Kaget Anggaran Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak Jadi Rp 113,9 T

  7. Target KUR BRI Enrekang 429 Milyar Dominan Buat Petani Bawang

  8. IMB Tak Lagi Berlaku, Begini Syarat Mengurus Persetujuan Izin Bangunan Gedung

  9. VIDEO: Didukung 537 Personil, Ini Partisipasi Yodya Karya Wilayah Makassar dalam Membangun Negeri

  10. Produk China Tak Tergantikan, Amerika Pun Tak Berdaya Membendungnya

  11. Ini Daftar Komoditas Ekspor Unggulan Indonesia Sawit hingga Batu Bara

  12. Diprediksi Naik 8 Kali Lipat, Begini Nilai Ekonomi Digital Indonesia di Tahun 2030

Kepala BNPB : Jangan Anggap Enteng Covid-19

Nasional | 2020-07-10

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Kepala Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo saat melakukan Rapat Kerja bersama Pemrintah Provinsi Maluku & Maluku Utara di Ambon.
JALURINFO,- Kepala Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo meminta kepada khalayak agar tidak menganggap enteng keberadaan virus corona atau Covid-19. Doni bahkan menganalogikan Covid-19 ibarat “Malaikat Pencabut Nyawa,” bagi mereka yang rentan.

"Covid ini adalah malaikat pencabut nyawa bagi mereka yang rentan, lanjut usia dan memiliki penyakit kormobid," kata mantan Pangdam XVI Pattimura ini dalam jumpa pers sebelum penyerahan bantuan medis kepada Pemerintah Provinsi Maluku di lobi utama Kantor Gubernur Maluku, Senin (6/7/2020). Doni menjelaskan, Covid-19 relatif lebih aman kepada mereka yang sehat, muda, imunitas yang tinggi.

"Kalau terinfeksi pun belum tentu menunjukan gejala, tetapi sudah tentu Covid. Kelompok ini kerap diketahui sebagai orang tanpa gejala (OTG). Dan sewaktu-waktu bisa berbahaya dan menularkan ke yang lain, "jelasnya.

Monardo menyampaikan, tercatat sampai dengan saat ini setengah juta atau 500.000 orang lebih di dunia meninggal akibat virus corona. "Saya ulangi lagi, korban jiwa telah mencapai lebih dari setengah juta orang atau lebih dari 500.000 orang yang meninggal dunia," tegasnya.

Di Indonesia data terakhir, jumlah kematian telah mencapai 3.000 jiwa. "Jadi isu bahwa Covid-19 ini rekayasa, tolong sama -sama dibantah. Bukan hanya pemerintah pusat, bukan hanya oleh Menteri Kesehatan tapi kita semua komponen bangsa ini harus menjelaskan kepada rakyat kita," imbaunya Untuk itu, Doni kembali mengingatkan, agar masyarakat tidak mengangap enteng keberadaan virus corona atau Covid-19 ini.

"Jadi sekali lagi, jangan anggap enteng Covid-19. Mari kita ingatkan seluruh rakyat kita, saudara-saudara kita semua untuk bersatu padu melakukan pencegahan," pintanya.

Rakyat, kata Doni, adalah benteng pertama pencegahan Covid-19. "Memang masih begitu banyak keterbatasn. Kekurangan dokter, rumah sakit, tempat tidur di rumah sakit. Tapi jangan kita bebani masalah kesehatan ini kepada para dokter. Dokter, perawat, rumah sakit adalah benteng terakhir bangsa kita. Marilah dengan segala keterbatasan yang kita miliki kita lawan," ajak Monardo menyemangati.

Baca juga: Penundaan Pemilu 2024 Disebut Berpotensi Lahirkan Pemimpin Otoriter

Dukungan terhadap pemerintah, tambahnya bukan hanya dari legislatif dan yudikatif tetapi juga para periset, peneliti, perguruan tinggi yang sudah bergabung untuk dan meriset hingga melakukan uji coba terhadap obat -obatan dan vaksin.

"Dunia usaha bagian yang sangat vital untuk terlibat dalam program penangan Covid-19," terangnya.

Selain itu, Kepala BNPB ini juga menyatakan dukungan media sangat penting dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. "Media memiliki peran yang sangat strategis dalam membantu membangun narasi positif untuk menjelaskan tentang bahaya Covid-19," terangnya. Untuk itu dirinya berharap agar peran media memberikan edukasi kepada masyarakat terus ditingkatkan.

"Media jangan menimbulkan ketakutan, tidak boleh menimbulkan kepanikan. Kita harus mendorong supaya rakyat kita optimis sehingga kita terhindar dari covid, " pinta Monardo.

Pempus Serahkan Bantuan Medis Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku kembali menerima sejumlah bantuan berupa peralatan medis dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional untuk membantu penanganan penyebaran Covid-19 di Provinsi Maluku. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Gugus Tugas Covid-19 Nasional, Doni Monardo kepada Gubernur Maluku, Murad Ismail.

Bantuan yang diserahkan berupa 1 unit monitor pasien, 2 unit humidifier, 3 set ventilator, 2 unit masker non inflasif, 1.000 set rapid test antigen (SD Biosensor), dan 4.500 reagen PCR.

Kirim berita, video & pengaduan terkait layanan publik di sini


Jangan Lewatkan:

TERPOPULER HARI INI

KOLEKSI VIDEO POPULER

PT. JALUR INFO NUSANTARA

Jalur Informasi Independen & Terpercaya

Copyright 2020