Kekuasaan Netanyahu Berakhir, Apa Pengaruhnya Bagi Palestina?

Internasional | 2021-06-14

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Ilustrasi
JALURINFO,- Setelah 12 tahun, Benjamin Netanyahu akhirnya tersingkir dari kursi perdana menteri Israel. Apa arti perubahan besar tersebut bagi Israel dan Palestina?

Parlemen Israel dijadwalkan melakukan pemungutan suara untuk pemerintahan baru hari ini, Minggu (13/6). Kabinet baru ini akan dirancang bersama oleh pemimpin oposisi tengah Yair Lapid dan ultra nasionalis Naftali Bennett.

Bennett, jutawan teknologi mandiri, akan menjabat sebagai perdana menteri selama dua tahun sebelum Lapid, mantan host TV kenamaan, mengambil alih.

Mereka akan memimpin pemerintahan yang terdiri atas partai-partai dari semua spketrum politik, termasuk untuk yang pertama kalinya mewakili 21 persen minoritas Arab.

Berbeda dengan Netanyahu yang menjadikan isu-isu anti-Palestina sebagai dagangan utama, rezim baru ini telah memberi sinyal ingin mengedepankan reformasi dalam negeri.

Baca juga: Rudal Termonuklir Rusia Mengamuk, 50 Jendral Ukraina Jadi Korban

Meski begitu, prospek berakhirnya konflik Palestina dengan Israel tampaknya tetap kecil. Banyak rakyat Palestina tidak akan tergugah oleh perubahan pemerintahan tersebut. Mereka curiga Bennett akan mengejar agenda sayap kanan yang sama seperti Netanyahu.

Di panggung internasional, dengan kefasihan berbahasa Inggris dan suara bariton yang menggelegar, Netanyahu yang telegenik menjadi wajah Israel. Menjabat sebagai perdana menteri untuk pertama kalinya pada 1990an, dan sejak 2009 sukses melanjutkan empat kali masa jabatan, ia menjadi sosok yang terpolarisasi, baik di dalam maupun di luar negeri.

Kerap dipanggil dengan sebutan Bibi, Netanyahu dicintai oleh para pendukung garis kerasnya dan dibenci oleh para krittikus. Sidang korupsinya yang sedang berlangsung, tuduhan yang dibantah oleh Netanhyahu, hanya memperparah perbedaan.




BERITA TERKAIT

Penampakan Puluhan Mayat Militer Ukraina yang Dikumpulkan Militer Swasta Rusia PMC Wagner
Mata Air Muncul di Mekah dengan Air dan Api Keluar secara Bersamaan
Kekalahan Paling Memalukan AS di Perang Vietnam

Internasional

Kekalahan Paling Memalukan AS di Perang Vietnam

dibaca 12264 kali
Parade Naga Emas, Perayaan Imlek di Sungai Yulong

Internasional

Parade Naga Emas, Perayaan Imlek di Sungai Yulong

dibaca 14470 kali
VIDEO Penampakan Laut Kaspia yang Membeku di Musim Dingin
Mobil Ini Tabrak Kerumunan Orang di Guangzhou China

Internasional

Mobil Ini Tabrak Kerumunan Orang di Guangzhou China

dibaca 13644 kali
Detik-detik Drone Rusia Hancurkan Markas Militer Ukraina
VIDEO Bakhmut Jadi Kota Mati, Dibombardir Militer Rusia
Begini Kondisi Pasukan Chechnya di Tengah Perang Rusia Ukraina
VIDEO Peluncuran Rudal Kalibr Rusia dari Laut Kaspia untuk Serang Ukraina di Akhir Tahun 2022

TERPOPULER

  1. Mengenal Kegiatan Al-Muhadatsah al-Yaumiyah Ponpes Annur Tompobulu

  2. Suasana Kegiatan Halaqah Tahfidz Al-qur'an di Pondok Pesantren An-Nur Tompobulu

  3. Mengenal Kegiatan Ziadah Tahfidz di Ponpes An-Nur Tompobulu

  4. Fakta Tentang Kota Shanghai

  5. Gempa Berkekuatan 5.6 Kembali Guncang Turki

  6. Pondok Pesantren Modern An-Nur Tompobulu Kab. Maros

  7. Pernyataan Sekertaris Putin Soal Terkait Progres Operasi Militer Khusus di Ukraina

  8. Masjid Suleymaniye Istanbul Turkiye Mahakarya Arsitektur

  9. Penampakan Puluhan Mayat Militer Ukraina yang Dikumpulkan Militer Swasta Rusia PMC Wagner

  10. View Kompleks Candi Prambanan Indonesia

RELIGI

Mengenal Kegiatan Ziadah Tahfidz di Ponpes An-Nur Tompobulu

VIDEO Pemkab Solo Luncurkan Program Solo Mengaji

Menag Terbitkan Aturan Pengeras Suara, Ini Respons MUI

Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh Ajak Masyarakat Ramaikan Pengajian

Menag Pastikan Tidak Ada Pemberhentian Umrah

EKONOMI

  1. Tahu-Tempe Langka, Ini Penjelasan Menteri pertanian

  2. Cek Harga Emas dan UBS Hari Ini di Pegadaian, Senin, 14 Februari 2022

  3. Bappenas Heran Tukang Las Rel Kereta Cepat Didatangkan dari China

  4. Penghasil Sawit Terbesar tapi Minyak Goreng Langkah, KPPU Bakal Interogasi Pengusaha Minyak Goreng

  5. Minyak Goreng Langkah, Rizal Ramli Semprot Airlangga Hartarto

  6. Anggota DPR Kaget Anggaran Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak Jadi Rp 113,9 T

  7. Target KUR BRI Enrekang 429 Milyar Dominan Buat Petani Bawang

  8. IMB Tak Lagi Berlaku, Begini Syarat Mengurus Persetujuan Izin Bangunan Gedung

  9. VIDEO: Didukung 537 Personil, Ini Partisipasi Yodya Karya Wilayah Makassar dalam Membangun Negeri

  10. Produk China Tak Tergantikan, Amerika Pun Tak Berdaya Membendungnya

  11. Ini Daftar Komoditas Ekspor Unggulan Indonesia Sawit hingga Batu Bara

  12. Diprediksi Naik 8 Kali Lipat, Begini Nilai Ekonomi Digital Indonesia di Tahun 2030

Kekuasaan Netanyahu Berakhir, Apa Pengaruhnya Bagi Palestina?

Internasional | 2021-06-14

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Ilustrasi
JALURINFO,- Setelah 12 tahun, Benjamin Netanyahu akhirnya tersingkir dari kursi perdana menteri Israel. Apa arti perubahan besar tersebut bagi Israel dan Palestina?

Parlemen Israel dijadwalkan melakukan pemungutan suara untuk pemerintahan baru hari ini, Minggu (13/6). Kabinet baru ini akan dirancang bersama oleh pemimpin oposisi tengah Yair Lapid dan ultra nasionalis Naftali Bennett.

Bennett, jutawan teknologi mandiri, akan menjabat sebagai perdana menteri selama dua tahun sebelum Lapid, mantan host TV kenamaan, mengambil alih.

Mereka akan memimpin pemerintahan yang terdiri atas partai-partai dari semua spketrum politik, termasuk untuk yang pertama kalinya mewakili 21 persen minoritas Arab.

Berbeda dengan Netanyahu yang menjadikan isu-isu anti-Palestina sebagai dagangan utama, rezim baru ini telah memberi sinyal ingin mengedepankan reformasi dalam negeri.

Baca juga: Rudal Termonuklir Rusia Mengamuk, 50 Jendral Ukraina Jadi Korban

Meski begitu, prospek berakhirnya konflik Palestina dengan Israel tampaknya tetap kecil. Banyak rakyat Palestina tidak akan tergugah oleh perubahan pemerintahan tersebut. Mereka curiga Bennett akan mengejar agenda sayap kanan yang sama seperti Netanyahu.

Di panggung internasional, dengan kefasihan berbahasa Inggris dan suara bariton yang menggelegar, Netanyahu yang telegenik menjadi wajah Israel. Menjabat sebagai perdana menteri untuk pertama kalinya pada 1990an, dan sejak 2009 sukses melanjutkan empat kali masa jabatan, ia menjadi sosok yang terpolarisasi, baik di dalam maupun di luar negeri.

Kerap dipanggil dengan sebutan Bibi, Netanyahu dicintai oleh para pendukung garis kerasnya dan dibenci oleh para krittikus. Sidang korupsinya yang sedang berlangsung, tuduhan yang dibantah oleh Netanhyahu, hanya memperparah perbedaan.

Kirim berita, video & pengaduan terkait layanan publik di sini


Jangan Lewatkan:

TERPOPULER HARI INI

KOLEKSI VIDEO POPULER

PT. JALUR INFO NUSANTARA

Jalur Informasi Independen & Terpercaya

Copyright 2020