Evakuasi KRI Nanggala 402 : Kapal Singapura dan Malaysia Pulang, Kapal China Tiba di Bali

Nasional | 2021-05-05

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Kapal Angkatan Laut China atau People Liberation Army Navy (PLA Navy) sudah tiba di perairain Bali pada Minggu (2/5/2021) guna membantu evakuasi kapal selama KRI Nanggala-402.(Dispenal)
MAKASSAR, JALURINFO,- MV Swift Rescue, kapal milik Angkatan Laut Singapura, telah menyelesaikan tugasnya mencari kapal selam KRI Nanggala di kedalaman Laut Bali.

Kapal penyelamat kapal selam seharga nyaris Rp 6 triliun ini berjasa dalam mengambil citra serpihan KRI Nanggala yang berada di kedalaman 835 meter.

Semula, posisi serpihan besar KRI Nanggala ditangkap oleh sonar KRI Rigel milik TNI AL. Karena robot Remotely Operated Vehicle (ROV) KRI Rigel tidak bisa menjangkau lebih 800 meter, maka dikirimlah ROV milik Swift Rescue yang memiliki jangkauan lebih dalam untuk mengambil gambar.

Baca juga: Penundaan Pemilu 2024 Disebut Berpotensi Lahirkan Pemimpin Otoriter

Dari rekaman ROV Swift Rescue , dipastikan benda besar yang terdeteksi sonar KRI Rigel itu merupakan KRI Nanggala. Kapal terbelah menjadi tiga bagian. Ditemukan juga berbagai serpihan lainnya seperti kemudi dan baju keselamatan (suit rescue).

Berdasar data inilah Panglima TNI pada 25 April 2021 menyatakan bahwa KRI Nanggala tenggelam dan 53 awaknya gugur.

Awak Swift Rescue Tabur Bunga untuk KRI Nanggala
Pada Jumat, 30 April 2021, Swift Rescue kembali ke negaranya. Sembari berlayar, awak Swift Rescue memberikan penghormatan terakhir kepada kru KRI Nanggala. Mereka mengheningkan cipta dan tabur bunga.

“Operasi pencarian KRI Nanggala telah berakhir. Saat MV Swift Rescue berangkat dari Selat Bali untuk pulang, kami berdiri dalam solidaritas dengan TNI AL dan mengenang 53 awak kapal selam yang hilang di laut,” tulis Angkatan Laut Singapura di akun medsosnya.

“402, fair winds and following seas on your eternal patrol,” lanjutnya.

MV Mega Bakti Pulang ke Malaysia
Tak hanya Swift Rescue, kapal penyelamat kapal selam milik AL Malaysia, MV Mega Bakti, juga telah kembali ke negaranya. MV Mega Bakti tiba di basisnya di Pangkalan Kota Kinabalu pada Selasa, 4 Mei 2021.

“Tim Operasi Mencari & Menyelamat Kapal Selam TLDM bersama MV MEGA BAKTI selamat tiba di Tambatan Pangkalan Kota Kinabalu selesai Operasi SAR KRI NANGGALA 402,” tulis akun Twitter Korps Kapal Selam AL Malaysia.

Setiba di pangkalan, semua awak menjalani tes COVID-19.




BERITA TERKAIT

Fadli Zon: Di Negeri Paling Kapitalis, PCR dan Antigen Ternyata Semuanya GRATIS
Usai Dipanggil Jokowi, Menaker Jamin Segera Revisi Aturan JHT
Terungkap Penyebab Langkanya Minyak Goreng, Ternyata Ini Biang Keroknya
Bikin Geleng-Geleng Kepala , Ini Aturan Baru Perpanjang dan Bikin SIM
Mulai 1 Maret 2022, BPJS Jadi Syarat Jual Beli Tanah
JHT Cair di Usia 56 Tahun, Angota DPR Minta Evaluasi
Triliunan Tagihan Covid dari Rumah Sakit Tak Dibayar, Ini Alasan Pemerintah
Mahfud MD Sebut Tindakan Polisi di Desa Wadas Sudah Sesuai Prosedur
Hari Pers Nasional, Presiden Dorong Industri Pers Bertransformasi Cepat
Jenderal Dudung Minta Bahar Smith dan Rizieq Tak Usah Macam-macam

TERPOPULER

  1. Masjid Al Sahaba: Perpaduan Keindahan Modern di Pusat Sejarah Sharm el-Sheikh

  2. Three Gorges, Keajaiban Pembangkit Listrik Tenaga Air Terbesar di Dunia

  3. Keunikan Beruang Kutub di Arktik, Pesona di Atas Es Tipis

  4. Keajaiban Alam yang Memikat di Gua Kristal, Bermuda

  5. Keindahan Abadi Hagia Sophia, Sebuah Permata di Istanbul, Turki

  6. Menakjubkan dan Megahnya Wat Arun di Bangkok, Thailand

  7. Dragon's Breath Flight Line di pulau pribadi Royal Caribbean di Haiti

  8. Shiraz, Masjid Nasir al-Mulk

  9. Suasana Kepanikan Pengunjung Mall Trans Studio Makassar saat Kebakaran

  10. Breaking News: Mall Trans Studio Makassar Terbakar

RELIGI

Mengenal Kegiatan Ziadah Tahfidz di Ponpes An-Nur Tompobulu

VIDEO Pemkab Solo Luncurkan Program Solo Mengaji

Menag Terbitkan Aturan Pengeras Suara, Ini Respons MUI

Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh Ajak Masyarakat Ramaikan Pengajian

Menag Pastikan Tidak Ada Pemberhentian Umrah

EKONOMI

  1. Tahu-Tempe Langka, Ini Penjelasan Menteri pertanian

  2. Cek Harga Emas dan UBS Hari Ini di Pegadaian, Senin, 14 Februari 2022

  3. Bappenas Heran Tukang Las Rel Kereta Cepat Didatangkan dari China

  4. Penghasil Sawit Terbesar tapi Minyak Goreng Langkah, KPPU Bakal Interogasi Pengusaha Minyak Goreng

  5. Minyak Goreng Langkah, Rizal Ramli Semprot Airlangga Hartarto

  6. Anggota DPR Kaget Anggaran Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak Jadi Rp 113,9 T

  7. Target KUR BRI Enrekang 429 Milyar Dominan Buat Petani Bawang

  8. IMB Tak Lagi Berlaku, Begini Syarat Mengurus Persetujuan Izin Bangunan Gedung

  9. VIDEO: Didukung 537 Personil, Ini Partisipasi Yodya Karya Wilayah Makassar dalam Membangun Negeri

  10. Produk China Tak Tergantikan, Amerika Pun Tak Berdaya Membendungnya

  11. Ini Daftar Komoditas Ekspor Unggulan Indonesia Sawit hingga Batu Bara

  12. Diprediksi Naik 8 Kali Lipat, Begini Nilai Ekonomi Digital Indonesia di Tahun 2030

Evakuasi KRI Nanggala 402 : Kapal Singapura dan Malaysia Pulang, Kapal China Tiba di Bali

Nasional | 2021-05-05

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Kapal Angkatan Laut China atau People Liberation Army Navy (PLA Navy) sudah tiba di perairain Bali pada Minggu (2/5/2021) guna membantu evakuasi kapal selama KRI Nanggala-402.(Dispenal)
MAKASSAR, JALURINFO,- MV Swift Rescue, kapal milik Angkatan Laut Singapura, telah menyelesaikan tugasnya mencari kapal selam KRI Nanggala di kedalaman Laut Bali.

Kapal penyelamat kapal selam seharga nyaris Rp 6 triliun ini berjasa dalam mengambil citra serpihan KRI Nanggala yang berada di kedalaman 835 meter.

Semula, posisi serpihan besar KRI Nanggala ditangkap oleh sonar KRI Rigel milik TNI AL. Karena robot Remotely Operated Vehicle (ROV) KRI Rigel tidak bisa menjangkau lebih 800 meter, maka dikirimlah ROV milik Swift Rescue yang memiliki jangkauan lebih dalam untuk mengambil gambar.

Baca juga: Penundaan Pemilu 2024 Disebut Berpotensi Lahirkan Pemimpin Otoriter

Dari rekaman ROV Swift Rescue , dipastikan benda besar yang terdeteksi sonar KRI Rigel itu merupakan KRI Nanggala. Kapal terbelah menjadi tiga bagian. Ditemukan juga berbagai serpihan lainnya seperti kemudi dan baju keselamatan (suit rescue).

Berdasar data inilah Panglima TNI pada 25 April 2021 menyatakan bahwa KRI Nanggala tenggelam dan 53 awaknya gugur.

Awak Swift Rescue Tabur Bunga untuk KRI Nanggala
Pada Jumat, 30 April 2021, Swift Rescue kembali ke negaranya. Sembari berlayar, awak Swift Rescue memberikan penghormatan terakhir kepada kru KRI Nanggala. Mereka mengheningkan cipta dan tabur bunga.

“Operasi pencarian KRI Nanggala telah berakhir. Saat MV Swift Rescue berangkat dari Selat Bali untuk pulang, kami berdiri dalam solidaritas dengan TNI AL dan mengenang 53 awak kapal selam yang hilang di laut,” tulis Angkatan Laut Singapura di akun medsosnya.

“402, fair winds and following seas on your eternal patrol,” lanjutnya.

MV Mega Bakti Pulang ke Malaysia
Tak hanya Swift Rescue, kapal penyelamat kapal selam milik AL Malaysia, MV Mega Bakti, juga telah kembali ke negaranya. MV Mega Bakti tiba di basisnya di Pangkalan Kota Kinabalu pada Selasa, 4 Mei 2021.

“Tim Operasi Mencari & Menyelamat Kapal Selam TLDM bersama MV MEGA BAKTI selamat tiba di Tambatan Pangkalan Kota Kinabalu selesai Operasi SAR KRI NANGGALA 402,” tulis akun Twitter Korps Kapal Selam AL Malaysia.

Setiba di pangkalan, semua awak menjalani tes COVID-19.

Kirim berita, video & pengaduan terkait layanan publik di sini


Jangan Lewatkan:

TERPOPULER HARI INI

KOLEKSI VIDEO POPULER

PT. JALUR INFO NUSANTARA

Jalur Informasi Independen & Terpercaya

Copyright 2020