Blak-blakan Wanita di Pasuruan Curhat Kronologi Ibunya Dilabeli Covid-19 Padahal Menderita Diabetes

Nasional | 2020-08-05

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Pemakaman jenazah ibu pemilik akun Tea Ranich/Foto: Istimewa
PASURUAN, JALURINFO,- Media sosial digegerkan dengan postingan Akun Tea Ranich, yang blak-blakan menceritakan kronologi ibunya yang sebelumnya menderita diabetes. Namun setelah meninggal almarhum ibunya dilabeli COVID-19.

Seperti dikutip pada detik.com Selasa (04/08/2020), seorang wanita curhat di Facebook tentang ibunya yang menderita diabetes dilabeli COVID-19 saat meninggal di RSUD dr. R Soedarsono, Pasuruan. Unggahan tersebut berjudul "Bukan COVID-19". Hingga saat ini, unggahan tersebut mendapat 306 komentar dan 419 like. Unggahan itu juga sudah dibagikan 485 kali .

Akun Tea Ranich bercerita panjang lebar dan sangat detail terkait peristiwa yang dialaminya. Ia bahkan menyertakan kronologi lengkap dengan hari dan jamnya. Berikut curhatan lengkap Tea Ranich.

Baca juga: Penundaan Pemilu 2024 Disebut Berpotensi Lahirkan Pemimpin Otoriter

Bukan COVID 19...

Saya bukan tipe orang yang suka berargumen dan saya juga bukan penulis tapi pengalaman ini ingin membuat saya menulis dan berbagi kisah agar mungkin bisa menjadi pelajaran buat yang lain. Sebelumnya saya mohon maaf tanpa bermaksud menyinggung pihak lain. Saya hanya ingin menceritakan pengalaman pribadi sesuai yang saya rasakan.

Ibu saya memang sudah lama sakit. Beliau mempunyai riwayat diabetes tinggi. Hari itu tidak biasanya mengeluh panas demam terasa sakit. Padahal sebelumnya sudah sering seperti itu tapi membaik dengan sendirinya. Kali ini setelah dites kadar gula darah sampai 500. Saya panik, saya bawa ke sebuah klinik di desa karena berita tentang corona membuat saya takut membawa ibu ke rumah sakit terbesar di kotaku. Apalagi berita viral yg terjadi kemarin saat kasus jenazah dijemput paksa oleh warga.

Selasa, 28-07-2020 pukul 15.30 saya bawa ibu saya ke klinik bukan ke rumah sakit. Ibu saya biasanya dirawat pakai Askes namun kali ini dimasukkan ke pasien umum . Tapi tidak apalah yang penting ibu sehat dari pada pakai Askes tapi dicoronakan.




BERITA TERKAIT

Fadli Zon: Di Negeri Paling Kapitalis, PCR dan Antigen Ternyata Semuanya GRATIS
Usai Dipanggil Jokowi, Menaker Jamin Segera Revisi Aturan JHT
Terungkap Penyebab Langkanya Minyak Goreng, Ternyata Ini Biang Keroknya
Bikin Geleng-Geleng Kepala , Ini Aturan Baru Perpanjang dan Bikin SIM
Mulai 1 Maret 2022, BPJS Jadi Syarat Jual Beli Tanah
JHT Cair di Usia 56 Tahun, Angota DPR Minta Evaluasi
Triliunan Tagihan Covid dari Rumah Sakit Tak Dibayar, Ini Alasan Pemerintah
Mahfud MD Sebut Tindakan Polisi di Desa Wadas Sudah Sesuai Prosedur
Hari Pers Nasional, Presiden Dorong Industri Pers Bertransformasi Cepat
Jenderal Dudung Minta Bahar Smith dan Rizieq Tak Usah Macam-macam

TERPOPULER

  1. Dragon's Breath Flight Line di pulau pribadi Royal Caribbean di Haiti

  2. Keindahan dan Keunikan di Air Terjun Tertinggi di Dunia di Venezuela

  3. Desa Wangxian: Tersembunyi di Pegunungan Cina, Keajaiban Budaya yang Terjaga

  4. Begini Nasib Tentara Ukraina yang Tertangkap di Bakhmut

  5. Bermaksud Lakukan Serangan Balik, Rombongan Pasukan Ukraina Dipreteli Artileri Pasukan Rusia

  6. Jelajahi Keimdahan Alam Dunia di Sini

  7. Pegunungan Altai Mongolia, Keindahan Alam yang Menawan di Mongolia

  8. Menakjubkan dan Luar Biasa: Keindahan Istana Augustusburg di Brühl, Jerman

  9. Festival Balon Udara Cappadocia: Pengalaman Wisata Tak Terlupakan

  10. Melihat Letusan Spektakuler Gunung Berapi Meradalir Islandia

RELIGI

Mengenal Kegiatan Ziadah Tahfidz di Ponpes An-Nur Tompobulu

VIDEO Pemkab Solo Luncurkan Program Solo Mengaji

Menag Terbitkan Aturan Pengeras Suara, Ini Respons MUI

Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh Ajak Masyarakat Ramaikan Pengajian

Menag Pastikan Tidak Ada Pemberhentian Umrah

EKONOMI

  1. Tahu-Tempe Langka, Ini Penjelasan Menteri pertanian

  2. Cek Harga Emas dan UBS Hari Ini di Pegadaian, Senin, 14 Februari 2022

  3. Bappenas Heran Tukang Las Rel Kereta Cepat Didatangkan dari China

  4. Penghasil Sawit Terbesar tapi Minyak Goreng Langkah, KPPU Bakal Interogasi Pengusaha Minyak Goreng

  5. Minyak Goreng Langkah, Rizal Ramli Semprot Airlangga Hartarto

  6. Anggota DPR Kaget Anggaran Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak Jadi Rp 113,9 T

  7. Target KUR BRI Enrekang 429 Milyar Dominan Buat Petani Bawang

  8. IMB Tak Lagi Berlaku, Begini Syarat Mengurus Persetujuan Izin Bangunan Gedung

  9. VIDEO: Didukung 537 Personil, Ini Partisipasi Yodya Karya Wilayah Makassar dalam Membangun Negeri

  10. Produk China Tak Tergantikan, Amerika Pun Tak Berdaya Membendungnya

  11. Ini Daftar Komoditas Ekspor Unggulan Indonesia Sawit hingga Batu Bara

  12. Diprediksi Naik 8 Kali Lipat, Begini Nilai Ekonomi Digital Indonesia di Tahun 2030

Blak-blakan Wanita di Pasuruan Curhat Kronologi Ibunya Dilabeli Covid-19 Padahal Menderita Diabetes

Nasional | 2020-08-05

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Pemakaman jenazah ibu pemilik akun Tea Ranich/Foto: Istimewa
PASURUAN, JALURINFO,- Media sosial digegerkan dengan postingan Akun Tea Ranich, yang blak-blakan menceritakan kronologi ibunya yang sebelumnya menderita diabetes. Namun setelah meninggal almarhum ibunya dilabeli COVID-19.

Seperti dikutip pada detik.com Selasa (04/08/2020), seorang wanita curhat di Facebook tentang ibunya yang menderita diabetes dilabeli COVID-19 saat meninggal di RSUD dr. R Soedarsono, Pasuruan. Unggahan tersebut berjudul "Bukan COVID-19". Hingga saat ini, unggahan tersebut mendapat 306 komentar dan 419 like. Unggahan itu juga sudah dibagikan 485 kali .

Akun Tea Ranich bercerita panjang lebar dan sangat detail terkait peristiwa yang dialaminya. Ia bahkan menyertakan kronologi lengkap dengan hari dan jamnya. Berikut curhatan lengkap Tea Ranich.

Baca juga: Penundaan Pemilu 2024 Disebut Berpotensi Lahirkan Pemimpin Otoriter

Bukan COVID 19...

Saya bukan tipe orang yang suka berargumen dan saya juga bukan penulis tapi pengalaman ini ingin membuat saya menulis dan berbagi kisah agar mungkin bisa menjadi pelajaran buat yang lain. Sebelumnya saya mohon maaf tanpa bermaksud menyinggung pihak lain. Saya hanya ingin menceritakan pengalaman pribadi sesuai yang saya rasakan.

Ibu saya memang sudah lama sakit. Beliau mempunyai riwayat diabetes tinggi. Hari itu tidak biasanya mengeluh panas demam terasa sakit. Padahal sebelumnya sudah sering seperti itu tapi membaik dengan sendirinya. Kali ini setelah dites kadar gula darah sampai 500. Saya panik, saya bawa ke sebuah klinik di desa karena berita tentang corona membuat saya takut membawa ibu ke rumah sakit terbesar di kotaku. Apalagi berita viral yg terjadi kemarin saat kasus jenazah dijemput paksa oleh warga.

Selasa, 28-07-2020 pukul 15.30 saya bawa ibu saya ke klinik bukan ke rumah sakit. Ibu saya biasanya dirawat pakai Askes namun kali ini dimasukkan ke pasien umum . Tapi tidak apalah yang penting ibu sehat dari pada pakai Askes tapi dicoronakan.

Kirim berita, video & pengaduan terkait layanan publik di sini


Jangan Lewatkan:

TERPOPULER HARI INI

KOLEKSI VIDEO POPULER

PT. JALUR INFO NUSANTARA

Jalur Informasi Independen & Terpercaya

Copyright 2020