2035 Jepang Larang Kendaraan Bensin, CEO Toyota Buat Statement Serang Mobil Listrik

Teknologi | 2020-12-20

© Disediakan oleh Jalurinfo.com
JALURINFO,- Tak banyak mendalami beberapa argumennya karena bisa jadi bumerang.

Pengacara di seluruh dunia masih banyak memakai istilah dalam bahasa Latin dalam keseharian pekerjaan mereka.

Salah satu yang paling unik adalah “jus sperniandi,” atau hak untuk berteriak dan mengeluh tentang sesuatu.

Akio Toyoda, Presiden Toyota Motor Corporation, menggunakan hak itu dalam konferensi pers akhir tahun Asosiasi Produsen Mobil Jepang baru-baru ini.

Pada kesempatan itu, Akio Toyoda mengecam keras keberadaan mobil listrik dan mengklaim mereka akan mematikan bisnis.

Ditambahkan pula bahwa mobil listrik menuntut investasi besar dan mengeluarkan lebih banyak karbon dioksida.

CEO Toyota itu mungkin sedang berusaha untuk mendorong pemerintah Jepang agar tidak melarang kendaraan bermesin pembakaran seperti yang dilakukan negara lain.

Rumornya, Jepang akan menetapkan 2035 sebagai batas akhir penjualan mobil berbahan bakar bensin murni di negaranya.

Tidak jelas apakah hibrida dan hibrida plug-in akan tetap diizinkan, seperti halnya di Inggris.

Baca juga: Hubungkan Indonesia-Australia-AS, Indosat Bangun Kabel Bawah Laut 18.000 Km

Ini mungkin alasan utama Toyoda menyerang mobil listrik. Perusahaannya adalah juara lama untuk mobil hibrida sebagai transisi yang aman menuju elektrifikasi.

Ketika pemerintah di seluruh dunia mulai melarang kendaraan bensin murni, Toyota berjanji untuk menjual mobil dengan tenaga baterai murni pada 2025.

Namun, regulasi soal pelarangan mobil bensin tidak bisa sesabar hingga 2025 dan Akio Toyoda tahu persis soal itu.

Jika perusahaannya ingin tetap relevan di percaturan niaga global, maka Toyota harus mulai menjual mobil listrik murni pada 2021.




BERITA TERKAIT

NASA Jabarkan Perkembangan Stasiun Luar Angkasa Internasional
Begini Cara Tambah Alamat di Google Maps Lewat PC dan HP
Kiamat Sudah Dekat! Elon Musk Bangun Bahtera Nabi Nuh
Kisah Pria Lamongan Rakit Pesawat Sendiri, Belajar dari Alaska
Jokowi Optimistis Indonesia Bisa Jadi Raksasa Digital Setelah Cina-India
3 Minggu Lagi, WhatsApp Tak Bisa Dipakai Lagi di Handphone Ini
Facebook Down, Mark Zuckerberg Rugi Hampir Rp 100 Triliun
Pengguna Signal dan Telegram Melonjak Usai WhatsApp Down
WhatsApp, Instagram, dan Facebook Tumbang, Ini Kata Mark Zuckerberg
Daftar Wilayah yang Diselimuti Sinyal 5G di Indonesia

TERPOPULER

  1. Dragon's Breath Flight Line di pulau pribadi Royal Caribbean di Haiti

  2. Keindahan dan Keunikan di Air Terjun Tertinggi di Dunia di Venezuela

  3. Desa Wangxian: Tersembunyi di Pegunungan Cina, Keajaiban Budaya yang Terjaga

  4. Maladewa: Kepulauan Tropis yang Menakjubkan Tetap Menghadapi Ancaman Perubahan Iklim

  5. Half Dome di Taman Nasional Yosemite, Destinasi Hiking yang Memukau dengan Tantangan dan Keindahannya

  6. Begini Nasib Tentara Ukraina yang Tertangkap di Bakhmut

  7. Bermaksud Lakukan Serangan Balik, Rombongan Pasukan Ukraina Dipreteli Artileri Pasukan Rusia

  8. Jelajahi Keimdahan Alam Dunia di Sini

  9. Pegunungan Altai Mongolia, Keindahan Alam yang Menawan di Mongolia

  10. Menakjubkan dan Luar Biasa: Keindahan Istana Augustusburg di Brühl, Jerman

RELIGI

Mengenal Kegiatan Ziadah Tahfidz di Ponpes An-Nur Tompobulu

VIDEO Pemkab Solo Luncurkan Program Solo Mengaji

Menag Terbitkan Aturan Pengeras Suara, Ini Respons MUI

Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh Ajak Masyarakat Ramaikan Pengajian

Menag Pastikan Tidak Ada Pemberhentian Umrah

EKONOMI

  1. Tahu-Tempe Langka, Ini Penjelasan Menteri pertanian

  2. Cek Harga Emas dan UBS Hari Ini di Pegadaian, Senin, 14 Februari 2022

  3. Bappenas Heran Tukang Las Rel Kereta Cepat Didatangkan dari China

  4. Penghasil Sawit Terbesar tapi Minyak Goreng Langkah, KPPU Bakal Interogasi Pengusaha Minyak Goreng

  5. Minyak Goreng Langkah, Rizal Ramli Semprot Airlangga Hartarto

  6. Anggota DPR Kaget Anggaran Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak Jadi Rp 113,9 T

  7. Target KUR BRI Enrekang 429 Milyar Dominan Buat Petani Bawang

  8. IMB Tak Lagi Berlaku, Begini Syarat Mengurus Persetujuan Izin Bangunan Gedung

  9. VIDEO: Didukung 537 Personil, Ini Partisipasi Yodya Karya Wilayah Makassar dalam Membangun Negeri

  10. Produk China Tak Tergantikan, Amerika Pun Tak Berdaya Membendungnya

  11. Ini Daftar Komoditas Ekspor Unggulan Indonesia Sawit hingga Batu Bara

  12. Diprediksi Naik 8 Kali Lipat, Begini Nilai Ekonomi Digital Indonesia di Tahun 2030

2035 Jepang Larang Kendaraan Bensin, CEO Toyota Buat Statement Serang Mobil Listrik

Teknologi | 2020-12-20

© Disediakan oleh Jalurinfo.com
JALURINFO,- Tak banyak mendalami beberapa argumennya karena bisa jadi bumerang.

Pengacara di seluruh dunia masih banyak memakai istilah dalam bahasa Latin dalam keseharian pekerjaan mereka.

Salah satu yang paling unik adalah “jus sperniandi,” atau hak untuk berteriak dan mengeluh tentang sesuatu.

Akio Toyoda, Presiden Toyota Motor Corporation, menggunakan hak itu dalam konferensi pers akhir tahun Asosiasi Produsen Mobil Jepang baru-baru ini.

Pada kesempatan itu, Akio Toyoda mengecam keras keberadaan mobil listrik dan mengklaim mereka akan mematikan bisnis.

Ditambahkan pula bahwa mobil listrik menuntut investasi besar dan mengeluarkan lebih banyak karbon dioksida.

CEO Toyota itu mungkin sedang berusaha untuk mendorong pemerintah Jepang agar tidak melarang kendaraan bermesin pembakaran seperti yang dilakukan negara lain.

Rumornya, Jepang akan menetapkan 2035 sebagai batas akhir penjualan mobil berbahan bakar bensin murni di negaranya.

Tidak jelas apakah hibrida dan hibrida plug-in akan tetap diizinkan, seperti halnya di Inggris.

Baca juga: Hubungkan Indonesia-Australia-AS, Indosat Bangun Kabel Bawah Laut 18.000 Km

Ini mungkin alasan utama Toyoda menyerang mobil listrik. Perusahaannya adalah juara lama untuk mobil hibrida sebagai transisi yang aman menuju elektrifikasi.

Ketika pemerintah di seluruh dunia mulai melarang kendaraan bensin murni, Toyota berjanji untuk menjual mobil dengan tenaga baterai murni pada 2025.

Namun, regulasi soal pelarangan mobil bensin tidak bisa sesabar hingga 2025 dan Akio Toyoda tahu persis soal itu.

Jika perusahaannya ingin tetap relevan di percaturan niaga global, maka Toyota harus mulai menjual mobil listrik murni pada 2021.

Kirim berita, video & pengaduan terkait layanan publik di sini


Jangan Lewatkan:

TERPOPULER HARI INI

KOLEKSI VIDEO POPULER

PT. JALUR INFO NUSANTARA

Jalur Informasi Independen & Terpercaya

Copyright 2020